Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ganti Ban yang Harus Dibayar Mahal Marquez

By Senin, 27 Maret 2017 | 10:45 WIB
Pebalap Repsol Honda Team asal Spanyol, Marc Marquez (kanan), bersaing dengan pebalap Movistar Yamaha MotoGP asal Italia, Valentino Rossi, pada balapan GP Qatar di Sirkuit Internasional Losail, Minggu (26/3/2017). (MOTOGP.COM)

Pebalap Repsol Honda Team, Marc Marquez, kehilangan kesempatan naik podium setelah finis di posisi keempat padan balapan GP Qatar di Sirkuit Internasional Losail, Minggu (26/3/2017).

Setelah balapan, Marquez mengaku menyesali keputusannya mengganti ban depan berkompon hard yang dia pakai dengan medium, beberapa saat sebelum balapan dimulai.

Hanya Marquez dan pebalap LCR Honda, Cal Crutchlow, yang memakai ban depan berkompon hard, sebelum start balapan ditunda karena hujan ringan yang sempat turun.

"Suhu lalu turun dan kelembapan naik. Saya tadinya memakai ban depan hard, dan saya mulai ragu," kata Marquez.

"Lalu, orang dari Michelin berkata 'kamu adalah satu-satunya orang yang memakai ban hard, hati-hati, kamu bisa jatuh'. Lalu, oke, saya berganti ban medium... ternyata salah," ujar dia menambahkan.

Marquez berhasil bertahan di rombongan depan saat balapan. Pada lap ke-12, dia langsung turun dua posisi setelah terlewati duo Movistar Yamaha, Maverick Vinales dan Valentino Rossi.

Setelah itu, Marquez mulai tertinggal dari tiga pebalap di depan dan menutup balapan dengan finis di urutan keempat.

Andrea Dovizioso (Ducati Team) finis di urutan kedua di belakang Vinales, di depan Rossi.

"Setelah balapan, saya ingat, tahun lalu di Sirkuit Silverstone (Inggris), saya melakukan kesalahan sama. Saya balapan dengan ban soft demi menghemat ban, dan ternyata itu terlalu lembut," kata Marquez.

"Saya rasa, dengan ban hard, saya bisa bersaing untuk menang hingga akhir balapan (di Qatar). Namun, bisa juga saya mengalami kecelakaan," ujar dia lagi.

Di luar urusan ban, Marquez mengatakan bahwa masalah yang seharusnya lebih diperhatikan adalah soal motor.

"Kami harus memperbaiki motor. Jika kami mendapatkan motor yang lebih mudah, akan lebih mudah juga membuat keputusan yang tepat soal ban," kata pemilik lima gelar juara dunia semua kelas tersebut.

Marquez menjelaskan bahwa dengan motor yang tidak sempurna, pemilihan ban harus dilakukan dengan sangat tepat.

"Jika kamu tidak membuat pilihan yang tepat, kamu akan kehilangan banyak waktu. Itu akan jadi kesalahan terbesar," ujar pebalap 24 tahun tersebut.

Persaingan Marquez dan pebalap lain akan berlanjut pada seri kedua di Autodromo Termas de Rio Hondo, Argentina, 7-9 April.

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P