Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Setelah enam bulan akhirnya Vincenzo Montella dapat mengeluarkan senjata untuk memukul balik orang-orang yang mengkritiknya.
Penulis: Riemantono Harsojo
Montella mendapat sorotan ketika pada hari terakhir bursa transfer musim panas 2016 Milan mendatangkan Matias Fernandez dari Fiorentina dengan status pinjaman.
Sudah bukan rahasia kalau Montella menginginkan Mati Fernandez, pemain asuhannya saat membesut Fiorentina pada 2012-2015.
Untuk apa mendatangkan pemain yang pada musim terakhir hanya tampil 11 kali sebagai starter di tim Fiorentina asuhan Paulo Sousa? Terlebih lagi gelandang Cile kelahiran Buenos Aires Argentina itu sudah berusia 30 tahun.
Perekrutan Mati semakin mendapat sorotan ketika kompetisi berjalan meski Milan tidak mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan sang gelandang.
Kondisi fisiknya tak prima.
Sampai paruh musim, Mati hanya bermain empat kali. Bekas pemain Colo-Colo itu hanya sekali masuk daftar sebelas pemain pertama Milan, yakni pada laga kontra Empoli pada 26 November.
Setelah November tahun lalu, Mati baru masuk daftar 11 pemain awal Milan pada 18 Maret 2017 dalam laga kandang Serie A melawan Genoa. Pada pertandingan tersebut, Montella akhirnya bisa menjawab kritik kenapa Mati didatangkan ke Milan.
Statistik 45 menit pertama menunjukkan bahwa Mati adalah pemain Milan yang paling aktif. Dia menjadi pemain dengan jarak jelajah terjauh (6.199 km).
Selain itu, dia menjadi satu-satunya pemain yang mencetak gol pada babak pertama. Gol itu akhirnya membawa Milan menang 1-0.
Banyak yang terkejut melihat penampilan Mati Fernandez. "Setelah musim ini jarang tampil, saya terkejut pada kualitas permainan yang dia tampilkan," kata wartawan Corriere della Sera, Monica Colombo, kepada Milan TV.
"Saya menyukai karismanya," ujar Carlo Pellegatti, komentator sepak bola di Italia.
Baca Juga:
Fan sepak bola Italia juga terkesan pada hasil kerja Mati. Dalam poling di situs Calciomercato, gol tendangan chop kaki kanan sang pemain yang melewati hadangan kiper Eugenio Lamanna dipilih sebagai gol terbaik di pekan ke-29.
Aksi tersebut terjadi hanya satu hari setelah muncul kabar Milan akan mengembalikan Mati ke Fiorentina pada akhir musim.
Setelah penampilan melawan Genoa, Milan disarankan untuk mempertahankan sang pemain dan menebusnya dengan nilai hanya satu juta euro.
"Untuk mengoptimalkan anggaran yang ada, di mana Milan harus melakukan setidaknya empat pembelian pemain level atas untuk mengurangi jarak perbedaan dengan Juventus, logis untuk menjaga pemain pelapis yang berkualitas. Contohnya Mati Fernandez, yang berdasarkan penampilan melawan Genoa adalah pemain yang bisa sangat membantu," kata wartawan sepak bola, Maurizio Compagnoni.
"Gelandang yang lebih baik darinya bernilai antara 5 sampai 10 juta. Sulit untuk percaya dia bisa jauh meningkatkan kualitasnya. Namun, pemain seperti Mati dapat membuat nyaman. Nilai satu juta tak perlu dipertanyakan," ucap mantan jurnalis Sky Italia itu. Bagaimana, Milan?