Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dalam empat partai awal di Kualifikasi Piala Dunia 2018 Belgia selalu menang dengan minimal mencetak tiga gol.
Penulis: Riemantono Harsojo
Belgia memulai perjuangan di Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa Grup H dengan mengalahkan Siprus 3-0 (6/9/2016). Setelah itu De Rode Duivels atau Si Setan Merah menang 4-0 atas Bosnia- Herzegovina (7/10/2016), 6-0 atas Gibratal (10/10/2017), dan 8-1 atas Estonia (13/11).
Melihat skor kemenangankemenangan tersebut, wajar kalau ada prediksi Belgia akan kembali berpesta gol saat menjamu Yunani di Stade Roi Baudouin, Brussels, pada Sabtu (25/3).
Belgia memang tidak akan diperkuat motor serangan Eden Hazard, tapi pelatih Roberto Martinez masih memiliki pemain-pemain berkarakter menyerang yang juga hebat. Ada Dries Mertens, yang mengemas tiga gol di Kualifikasi Piala Dunia 2018 serta musim ini mencetak 20 gol dan empat assist untuk Napoli.
Di posisi paling depan ada Romelu Lukaku. Penyerang berusia 23 tahun ini menjadi pencetak gol terbanyak tim nasional Belgia pada 2016 dengan 11 gol. Pada Kualifikasi Piala Dunia 2018, dia mengoleksi lima gol. Lukaku sedang tajam. Dia selalu mencetak gol dalam empat partai terakhir Everton.
"Dia lebih matang dan dewasa. Penyelesaian akhirnya yang luar biasa adalah kualitas terbaiknya," kata Martinez seperti dikutip situs sporza.be. "Kini dia menambah unsur pada kualitas penyelesaian akhirnya," ucap pelatih yang pernah membesut Lukaku di Everton pada 2014-2016 itu.
Nainggolan dan Witsel
Memiliki lini depan tajam dan pertahanan kokoh, Belgia diunggulkan menang. Namun, partai ini menjadi yang pertama buat Setan Merah sejak November lalu. Perlu waktu buat Jan Vertonghen cs. untuk menyesuaikan diri dengan karakter dan posisi yang diinginkan pelatih.
Sebagai contoh Radja Nainggolan. Gelandang Roma ini tak dipanggil Martinez pada November lalu. Sekarang Belgia memerlukan Nainggolan di posisi gelandang tengah, tapi belakangan bersama Roma ia bermain di posisi bebas, di belakang penyerang.