Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sejak mengetahui hasil undian kualifi kasi Piala Dunia 2018, Juli 2015, Israel sadar bahwa target utama mereka adalah berada di posisi ketiga Grup G, sebab di grup itu terdapat dua tim juara dunia, Spanyol dan Italia. Kedua negara itu kini ada di urutan pertama dan kedua.
Penulis: Dian Savitri
Hanya peringkat pertama yang lolos otomatis ke Rusia, sementara delapan tim urutan kedua terbaik akan melalui play-off.
Melawat ke Stadion El Molinon, di Gijon, 24 Maret mendatang, Israel bertekad untuk mempertahankan posisi ketiga. Posisi itu didapat setelah menang tiga kali dan kalah satu (dari Italia) pada laga kualifikasi sebelumnya.
Mengapa peringkat ketiga? Sebab, Israel mengincar untuk lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar. Karena itu, pelatih Elisha Levy, ketika menyiapkan pasukan untuk berangkat ke Spanyol, tidak memanggil dua pemain veteran, Yossi Benayou dan Tal Ben Haim.
Levy mempersiapkan sebuah skuat yang solid, kecuali kiper utama Dudu Goresh, yang harus absen karena skorsing kartu kuning.
“Menghadapi Spanyol adalah ujian besar buat kami. Mereka salah satu tim terbaik dunia. Namun, kami akan main sungguhsungguh. Kami datang ke Spanyol bukan untuk liburan. Sepak bola positif akan kami tampilkan. Target memang hanya berada di urutan ke-3, akan tetapi itu bukan alasan untuk main buruk,” kata Levy kepada Jerusalem Post.
Baca Juga:
Terakhir kali Israel bertemu Spanyol adalah pada kualifi kasi Piala Dunia 2002. Hasilnya adalah Spanyol menang di kandang sendiri dan seri di kandang Israel. Sejak itu, Spanyol satu kali juara dunia dan dua kali juara Eropa.
Jadi, Levy memang benar, Spanyol menjadi salah satu kekuatan sepak bola dunia saat ini.
Untuk laga kali ini, Spanyol harus menang untuk memastikan keunggulan di grup. Spanyol dan Italia sama-sama punya nilai 10. Pasukan Julen Lopetegui unggul selisih gol.
Lopetegui membawa timnya berlatih di pinggiran kota Madrid.
Bersamanya adalah para pemain yang telah dipilihnya. Lopetegui memasukkan nama pemain pinjaman AC Milan dari Everton, Gerard Deulofeu. Playmaker berusia 24 tahun itu tampil terakhir kali pada 2014.
Karena penampilannya yang menawan sejak dipinjamkan ke Milan, Deulofeu membuat Lopetegui memasukkan namanya dan bukan Juan Mata atau Cesc Fabregas.
“Gerard tidak bermain secara reguler di klub sebelumnya, namun sejak bergabung dengan Milan, ia memiliki peran penting. Gerard juga berkembang dengan baik. Dia dapat membantu kami,” kata Lopetegui mengemukakan alasan mengapa ia memiliki Deulofeu.
Di luar itu, Spanyol tidak mau menyiakan waktu. Lopetegui memanggil para big gun, termasuk Pedro Rodriguez. Pedro melengkapi dua pemain Chelsea lain yang masuk skuat, yaitu Diego Costa dan Cesar Azpilicueta.
Selama lebih dari sembilan bulan nama Pedro dilewatkan oleh tim nasional Spanyol. Ia adalah salah satu pemain kunci ketika Spanyol menjadi juara dunia 2010 dan juara Eropa 2012.
Namun, sejak Lopetegui menggantikan Vicente del Bosque, musim panas tahun lalu, baru kali ini Pedro dipanggil kembali.
PRAKIRAAN FORMASI
Spanyol (4-3-3): De Gea, Carvajal, Ramos, Pique, Alba, Iniesta, Busquets, Koke, Vitolo, Costa, Pedro. Cadangan: Reina, Rico, Azpilicueta, Monreal, Nacho (Real Madrid), Javi Martinez, Illarramendi, Herrera, Isco, Thiago, Silva, Deulofeu, Morata, Aspas
Pelatih: Julen Lopetegui
Israel (4-3-3): Marciano, Tibi, Tzedek, Gershon, Dasa, Einbinder, Cohen, Natcko, Ben Chaim, Sahar, Zahavi. Cadangan: Harush, Klaiman, Tawatha, Elo, Sheran Yeini, Keltjens, Bitton, Kayal, Refaelov, Micha, Hemed, Shechter.
Pelatih: Elisha Levy
PREDIKSI: BOLA: 55:45, Asian Bookie: 0 : 2 1/2, William Hill: 1 (1/10) X (8/1) 2 (25/1), Betbrain: 1 (1,14) X (10,50) 2