Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tak ada lagi pelatih Juergen Klinsmann di kubu AS. Melawan Honduras di Stadion Avaya, San Jose, pada Jumat (24/3/2017), tim Paman Sam dipimpin oleh Bruce Arena, wajah lama yang diganduli beban menyelamatkan peluang AS untuk lolos dari babak kualifikasi menuju Piala Dunia 2018.
Penulis: Dedi Rinaldi
Klinsmann telah dipecat pada November 2016, menyusul dua kekalahan beruntun AS dari Meksiko dan Kosta Rika di babak V Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Concacaf.
Hasil tersebut membuat AS terpuruk di posisi ke-6 klasemen sementara alias juru kunci.
Federasi Sepak Bola AS pun mendepak Klinsmann setelah bertugas selama lima tahun. Timnas AS kemudian merekrut Arena lagi, sosok yang pernah menjadi pelatih pada 1998-2006.
Timnas AS terhitung sangat sukses selama Arena menjadi pelatih dalam kurun waktu tersebut.
AS pernah menempati posisi keempat di peringkat FIFA, dua kali menjuarai Piala Emas, dan lolos ke perempatfinal Piala Dunia 2002.
“Setiap kali Anda mendapatkan kesempatan untuk melatih timnas, maka tugas tersebut merupakan sebuah kehormatan,” ujar Arena, yang resmi menangani timnas AS mulai 1 Desember 2016.
Karena itu, menjamu Honduras di Stadion Avaya, San Jose California, merupakan laga perdana bagi Arena, dan segera saja publik AS menantikan pembuktian dari pelatih baru namun berwajah lama ini.
Arena bukannya tidak tahu bahwa dirinya langsung dibebani tugas berat.
“AS merupakan tim yang kuat, dan saya memahami tantangan yang ada di hadapan mereka. Kami yakin akan mengambil langkah tepat ke depan untuk lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia,” kata Arena yang telah berusia 65 tahun dengan deretan klub yang pernah dilatihnya mulai dari DC United, New York Red Bulls, sampai Los Angeles Galaxy.
Baca Juga:
Tidak Memuaskan
Materi AS dinilai tidak bermasalah. Masih ada Michael Bradley, lalu pemain berpengalaman Marcus Beasley dan Jozy Altidore, sampai pemain multiguna Clint Dempsey. Kehadiran Arena tampaknya akan lebih difokuskan pada peningkatan mental pemain.
Tugas Arena sekarang ialah mengkonversi dua kekalahan terakhir yang diderita AS dengan keharusan meraih poin maksimal. Tugas berat yang tentunya sarat dengan tekanan psikologis.
Sebenarnya, kinerja Honduras sebagai lawan mirip dengan AS dalam melakoni babak lima kualifikasi zona Concacaf, yaitu tampil dengan tidak memuaskan. Dalam lima laga terakhir Honduras menelan dua kali kekalahan, dua kali menang, dan sekali bermain seri.
Meski begitu, posisi Honduras di klasemen masih lebih baik ketimbang AS. Honduras bercokol di posisi keempat, sedangkan AS di peringkat keenam.
Namun, pelatih Honduras Jorge Luis Pinto paham bahwa beban tekanan lebih besar dirasakan oleh AS ketimbang timnya. Karena itu, Pinto tetap memiliki keyakinan akan meraih hasil positif meski timnya datang sebagai tamu di kandang AS.
“Tekanan mental lebih dirasakan oleh AS, bukan kami. Karena itu, kami akan bermain lebih lepas ketimbang AS,” kata Pinto.
Pinto bisa saja berpotensi menjadi populer jika mampu menang atas AS. Pasalnya, dalam lima pertemuan terakhir di semua ajang kompetisi, AS terlihat lebih dominan atas Honduras dengan mengantongi tiga kemenangan, sedangkan Honduras hanya mencatat sekali kemenangan.
Kapten Honduras Maynor Figueroa yang pernah merumput di Premier League Inggris bersama klub Wigan Athletic juga sepakat dengan pelatihnya tersebut. Menurutnya, Honduras harus mampu terus menekan dan memenangi penguasaan bola.
PRAKIRAAN FORMASI
AS (3-5-2): Bingham (K); Zusi, Villafana, Zimmerman (B); Bedoya, Mccarty, Bradley, Lletget, Nagbe (G); Morris, Altidore (P). Cadangan: Howard, Rimando, Beasley, Cameron, Besler, Gonzalez, Orozco, Brooks, Ream, Jones, Bedoya, Kljestan, Pulisic, Acosta, Dempsey, Wondolowski. Pelatih: Bruce Arena
HONDURAS (4-4-2): Escober (K); M. Figueroa, H. Figueroa, Izaguirre, Beckeles (B); Martinez, Quioto, Garcia, Espinoza (G); Claros, Elis (P). Cadangan: Canales, Lopez, Oseguera, Alvarado, Vargas, Crisanto, Najar, Discua, Acosta, Andino, Morazan, Lozano, Castillo, Hernandez, Chirinos. Pelatih: Jorge Luis Pinto
PREDIKSI