Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Juara Wimbledon dua kali, Petra Kvitova, mengaku memiliki tekad besar untuk kembali ke lapangan tenis pasca-penusukan yang terjadi di rumahnya di Prostejov, Republik Ceska, 20 Desember lalu.
Kvitova mengaku sudah mulai melatih tangan yang menjadi pegangan raketnya, meski belum tahu kapan tanggal pasti debut comeback-nya kelak.
"Saya bisa mengatakan kepada kalian bahwa tenis adalah motivasi yang sangat besar bagi saya," tutur Kvitova dalam unggahan foto di media sosial Instagram yang dilansir BBC, Kamis (23/3/2017).
"Saya menyadari betapa besar saya menyukai tantangan saat tidak berada di sana," kata Kvitova lagi.
Kvitova mendapat cedera serius pada tangan kiri yang menjadi pegangan raket saat berusaha melawan serangan orang tidak dikenal di rumahnya.
Akibat insiden tersebut, petenis 27 tahun ini harus menjalani operasi guna memulihkan fungsi tendon dan saraf di tangan kirinya.
Dokter yang merawat mengatakan Kvitova membutuhkan waktu setidaknya enam bulan sebelum bisa kembali menjalani kompetisi tenis.
Juru bicara Kvitova, Karel Tejkal, mengatakan kepada AFP pada Senin kemarin bahwa pemulihan Kvitova berjalan sesuai rencana.
"Namun, masih belum bisa diketahui secara pasti kapan dia akan kembali," kata Tejkal.
Lebih lanjut, Tejkal mengatakan pemulihan psikologis Kvitova sangat bagus dan dia sudah menjalani latihan fisik di Pulau Canary.
"Petra menggunakan tangannya tanpa kesulitan untuk aktivitas sehari-hari. Tentu, tangannya masih tidak sekuat dulu, tetapi saat pertama kali melihat, tangannya tidak terlihat cedera," kata Tejkal lagi.
Kvitova terakhir kali menjalani pertandingan tenis resmi saat membela negaranya pada final Piala Fed, 12 November 2016. Kala itu, Kvitova gagal menyumbang poin bagi negaranya setelah dikalahkan Caroline Garcia (Prancis).