Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cerita tentang Kevin Sanjaya yang Kenal Bulu Tangkis Sejak Usia 2,5 Tahun

By Delia Mustikasari - Rabu, 22 Maret 2017 | 21:08 WIB
Ayah dan Ibu Kevin Sanjaya Sukamuljo, Sugiarto Sukamuljo dan Winartin Niawati, berpose di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (22/3/2017). (DELIA MUSTIKASARI/JUARA.NET)

Pebulu tangkis ganda Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo, berhasil mengharumkan Merah Putih setelah menjuarai All England 2017 bersama Marcus Fernaldi Gideon.

Kemenangan tersebut disambut penuh suka cita oleh orangtua Kevin yang berdomisili di Banyuwangi, Jawa Timur.

"Saya sudah yakin Kevin akan menang saat dia menembus babak delapan besar. Saya menyaksikan pertandingan Kevin lewat siaran streaming bersama keluarga," kata Ayah Kevin, Sugiarto Sukamuljo, kepada JUARA di Jakarta, Rabu (22/3/2017).

"Saat Kevin dan Marcus menang, saya dan ibu menangis terharu karena impiannya bisa terwujud menjadi juara All England," ujar Sugiarto.

Sugiarto menuturkan bahwa bakat pemain kelahiran 2 Agustus 1995 tersebut sudah terlihat sejak menginjak usia 2,5 tahun.

"Saya hobi bermain bulu tangkis. Di belakang rumah ada lapangan bulu tangkis. Saat saya bermain dengan teman-teman, Kevin suka menonton. Terkadang hingga larut malam hingga Mamanya sering mengingatkan agar dia segera tidur," tutur Sugiarto.

Saat TK, bakat Kevin di olahraga tepok bulu ini semakin menonjol. "Cara bermain dia sudah seperti anak yang sudah besar. Karena itu, saya mulai mencari pelatih di Jember untuk melatih Kevin," kata Sugiarto.

"Saya ingin Kevin mengetahui dasar-dasar dan teknik bulu tangkis yang benar. Kevin berlatih seminggu empat kali dan kami harus bolak balik Banyuwangi-Jember selama setahun," aku Sugiarto.

Karena lelah harus menempuh perjalanan Banyuwangi-Jember, Sugiarto berinisiatif mencari pelatih yang berada dekat dengan kediamannya. Kevin kemudian bergabung di klub PB Sari Agung, Banyuwangi hingga kelas 6 Sekolah Dasar (SD).


Kevin Sanjaya Sukamuljo (ketiga dari kanan) menerima penghargaan dari Djarum Foundation senilai Rp 250 juta berkat keberhasilannya menjuarai All England 2017 bersama Marcus Fernaldi Gideon.(NUGYASA LAKSAMANA/JUARA.NET)