Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Saat ini, menulis tentang Roger Federer ibarat membahas tentang wine (anggur) yang kian lezat karena lama tersimpan. Bagaimana tidak? Di usia 35 tahun tujuh bulan, petenis Swiss ini mencetak lagi rekor baru dengan menjuarai turnamen master ATP 1000, BNP Paribas Indian Wells, AS, Minggu (19/3/2017).
Penulis: Dede Isharrudin
Di final, ia mengalahkan rekan senegaranya, Stan Wawrinka, dengan skor 6-4, 7-5. Ini gelar ke-90 selama kariernya.
Jika melihat bagaimana ia menjuarai gelar grand slam ke-18 di Australia Terbuka lalu, maka dengan gelar juara kedua di awal tahun 2017 ini, banyak orang mulai membicarakan bahwa Federer bisa saja kembali ke peringkat nomor satu dunia.
Mungkinkah? Mengapa tidak?
Melihat bagaimana visinya tentang tenis di usia sekarang, lalu gaya bermain yang efektif tetapi membuat lawan terpontang-panting, serta kemampuan untuk mengelola fisik agar tetap prima karena tahun lalu ia menjalani operasi lutut, mimpi kembali ke puncak tenis putra dunia merupakan sesuatu yang bisa saja terwujud.
Baca Juga:
Hal itulah yang diakui Wawrinka, yang harus menderita 20 kali kekalahan dari 23 kali pertemuan melawan Federer.
"Apa yang sudah diberikan Roger dalam 15 tahun di tenis, baik di dalam dan luar lapangan, merupakan bukti totalitasnya. Saat bertanding, ia benar-benar luar biasa. Cara bermainnya sangat memesona. Semua pukulan, sentuhan bola, dan pergerakan di lapangan sangat sempurna. Ia masih petenis hebat," sebut Wawrinka.
Bersama Keluarga
Dengan gelar turnamen master ke-5, Federer, yang memulai musim dari peringkat 17 ATP, kini sudah melonjak ke peringkat 6.
Meskipun ia tidak mengejar target besar, hanya mencoba mengalir dalam menjalani karier di usia senja ini, Federer tetap membidik hasil besar di tahun 2017.
"Saya ingin sekali menjadi nomor satu dunia lagi. Namun, ranking bukan lagi prioritas. Fokus saya adalah tetap sehat, menikmati turnamen, sekaligus jalan-jalan dengan anak-anak dan tidak mau terbebani akan apa pun," ucap Federer, yang kini selalu ditemani istri dan empat anaknya saat bertanding.
Sementara itu, duel sesama petenis Rusia di tunggal putri dimenangi Elena Vesnina, yang mengalahkan Svetlana Kuznetsova dengan skor 6-7 (6), 7-5, 6-4. Ini gelar pertama turnamen master bagi Vesnina, yang menempati peringkat 15 WTA.