Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tidak ada lagi sosok Manajer Aitor Karanka saat Middlesbrough menjamu Manchester United pada Sabtu (18/3/2107). Steve Agnew sebagai manajer sementara ternyata tak mampu menghindarkan timnya dari performa buruk karena kalah dari United 1-3.
Penulis: Dedi Rinaldi
Hal ini yang kemudian membuat Manajer United Jose Mourinho menyindir direksi The Boro yang telah memecat Karanka dengan sarkasme.
Menurutnya, The Boro telah melakukan tindakan yang melukai hati seseorang yang telah berbuat banyak pada tim.
“Pada tahun pertamanya, Karanka menyelamatkan The Boro dari ancaman degradasi ke League One (kasta ketiga di kompetisi sepak bola Inggris). Pada tahun kedua, dia membawa Middlesbrough tampil di babak play-off promosi di Wembley,” kata Mourinho.
Lalu, tambah Mourinho, pada tahun ketiga Karanka mengantarkan The Boro meraih tiket promosi ke Premier League, dan pada tahun keempat dipecat.
Mourinho benar-benar tidak suka dengan tindakan ini, seperti yang juga dilakukan direksi Leicester City terhadap Claudio Ranieri.
Mourinho dan Karanka memang memiliki hubungan khusus karena pernah bersama di Real Madrid pada 2010–2013. Karanka merupakan asisten Mourinho dan kerap menggantikannya pada sesi konferensi pers.
Pada Kamis (16/3) lalu, The Boro resmi memecat Karanka sebagai manajer yang telah dilakoni sejak 13 November 2013.
Dalam pernyataannya, kubu The Boro menyatakan berterima kasih atas kerja kerasnya selama tiga setengah tahun dan berharap Karanka bisa beruntung pada masa mendatang.
Karanka dianggap gagal karena Middlesbrough sampai pekan ke-27 masih terdampar di posisi ke-19, atau hanya satu tingkat dari dasar klasemen Premier League. Fakta inilah yang menjadi faktor utama manajer asal Spanyol berusia 43 tahun ini ditendang.
Tetap di Hati
Lantas, siapa yang akan menempati kursi yang ditinggalkan Karanka? Ternyata The Boro tidak main-main dalam membidik pengganti karena para kandidat yang diminati memiliki nama besar, salah satunya ialah Ranieri.
Baca Juga:
Lengkapnya ialah Nigel Pearson (pendahulu Ranieri di Leicester), Roy Hodgson (mantan timnas Inggris), Steve McClaren (mantan Derby County), Alan Pardew (mantan Crystal Palace), Ranieri (mantan Leicester), Chris Coleman (timnas Wales), David Wagner (Huddersfield; mantan asisten Juergen Klopp di Dortmund), Garry Monk (mantan Swansea City), hingga Jimmy Floyd Hasselbaink (mantan QPR).
Sementara itu, Karanka sepertinya seseorang yang bisa menerima. Saat resmi dipecat dia tetap menyatakan rasa terima kasih atas kesempatan bekerja dengan para pemain dan staf pelatih, serta hubungan dengan para suporter.
Bahkan, Karanka mengatakan bisa menjaga komunikasi dengan Middlesbrough meski sudah berpisah.
“Tim ini akan selalu mendapatkan tempat spesial di hati saya dan berharap bisa menjaga komunikasi pada masa depan,” katanya.