Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sabtu (18/3/2017) di Stoke-en-Trent, Chelsea FC memantapkan posisi di puncak klasemen Liga Inggris. Sehari kemudian, sekitar 1.600 km dari sana, di Genoa, pemain milik Chelsea juga membuat Juventus tetap nyaman di takhta klasemen Liga Italia.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Juventus menang lagi di Serie A akhir pekan kemarin. Adalah gol sundulan Juan Cuadrado pada menit ketujuh yang memastikan raihan tripoin dengan skor 1-0 atas tuan rumah Sampdoria.
Hasil itu menjadi catatan tersendiri karena Cuadrado masih berstatus pemain pinjaman dari Chelsea dan untuk ketiga kalinya musim ini kemenangan Juventus ditentukan oleh pemain yang dimiliki oleh klub lain.
Pekan lalu, kemenangan 2-1 atas Milan ikut ditentukan oleh gol pembuka yang dicetak Medhi Benatia. Bek asal Maroko itu merupakan pinjaman dari Bayern Muenchen.
Baca Juga:
Lebih ke belakang lagi, Juventus menang 1-0 atas Inter pada 5 Februari 2017 juga berkat gol dari Cuadrado.
Dalam tiga partai tersebut, pemain pinjaman yang merupakan senjata milik klub lain secara praktis memberikan enam poin kepada Juventus.
Musim ini menandai kontribusi terbesar yang diberikan oleh pemain pinjaman Si Nyonya Tua dalam perjalanan meraih scudetto sejak mereka mendominasi Serie A pada 2011-2012.
Selama enam tahun itu, Juventus punya banyak pemain pinjaman dari klub lain, tetapi kontribusi mereka sebelum 2016-2017 terbilang minim.
Paling hanya ada Marco Borriello pada musim 2011-2012, yang memberikan dua poin saat mencetak gol tunggal kemenangan 1-0 atas Cesena.
Pada musim itu pula Marcelo Estigarribia menyumbang satu poin dengan mencetak salah satu gol dalam laga imbang 3-3 kontra Napoli.
Atau Dani Osvaldo, yang golnya menentukan kemenangan 1-0 atas Roma pada 2013-2014.
Musim lalu, Cuadrado sudah bergabung dengan Juventus dalam status pinjaman dari Chelsea.
Dia mencetak empat gol di liga, tapi hanya satu yang menjadi penentu kemenangan.
Kejadiannya pada 31 Oktober 2015, dalam derby della Mole kontra Torino. Cuadrado mencetak gol pada menit ketiga injury time!
Laga itu menjadi penting karena merupakan titik balik perjalanan Juventus di Serie A 2015-2016. Sebelumnya, Juventus kalah empat kali dan hanya menang tiga kali dalam 10 pertandingan pertama.
Kemenangan atas Torino diikuti 14 raihan tripoin secara beruntun sampai tim asuhan Massimiliano Allegri akhirnya sukses lagi menjadi juara.
Musim ini, dengan sudah dua kali menjadi penentu kemenangan tim, Cuadrado memberikan kontribusi yang lebih krusial lagi.
Bahkan, bukan hanya gol-gol penting, Cuadrado juga memberikan fleksibilitas dan kesuburan taktik.
Dia oke saja, dalam artian selalu bisa masuk ke formasi tim, ketika Juventus bermain dengan sistem 4-3-3, 3-5-2, atau sekarang 4-2-3-1.
Lantas, bagaimana dengan masa depannya? Juventus sebetulnya sudah lama ingin mengikat pemain asal Kolombia ini secara permanen. Tetapi, harganya dianggap terlalu mahal.
Chelsea melabeli eks pemain Fiorentina ini dengan banderol 25 juta euro. Musim lalu dia dipinjam dengan biaya 1,5 juta euro.
Musim ini, Chelsea dan Juventus sepakat memperpanjang kontrak peminjaman. Bahkan, sebetulnya kedua kubu sudah setuju untuk transfer pembelian permanen dengan cara mencicil.
Formulanya sedikit rumit. Cuadrado dipinjamkan hingga 2019 dengan biaya 5 juta euro per musim.
Juventus punya opsi pertama membelinya pada akhir musim 2018-2019 dengan harga 25 juta euro.
Tetapi, harga itu kelak akan dipotong biaya peminjaman yang sudah dibayarkan, yang berarti sebesar 16,5 juta euro (1,5 juta euro pada 2015-2016 plus masing-masing 5 juta euro pada 2016-2017, 2017-2018, dan 2018-2019).
Jadi, Juve tinggal membayar 8,5 juta euro.
Juventus bisa dibilang sudah aman menggenggam Cuadrado. Namun, dengan kontribusi yang sudah diberikannya, mungkin akan lebih bagus jika I Bianconeri memberikan penghargaan dengan mengikat pemain berusia 28 tahun ini lebih cepat.