Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Akhir Maret ini persis menandai satu tahun Argentina menguasai posisi sebagai negara nomor satu di ranking dunia FIFA. Keabsahan pengakuan FIFA itu siap digugat lagi oleh Cile.
Penulis: Rizki Indra Sofa
Terhitung sejak April 2016, Argentina menguasai posisi tersebut. Inilah periode terpanjang Lionel Messi cs. menguasai spot teratas ranking dunia.
Rekor sebelumnya hanya tercatat sembilan bulan di posisi teratas, yakni dari Oktober 2007 sampai Juni 2008.
Sudah banyak hal terjadi dalam kurun 12 bulan terakhir Albiceleste berada di puncak dunia. Beberapa hal di antaranya ialah kekalahan Argentina di final Copa America Centenario dari Cile lewat drama adu penalti.
Ada juga pergantian pelatih dari Gerardo Martino ke Edgardo Bauzza. Lalu, ada rentetan empat Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Conmebol sepanjang September-November 2016.
Baca Juga: Kick-off Era Luis Milla dan Proyek Besar di Zaman Serba Instan
Salah satunya berujung bencana kekalahan telak 0-3 dari seteru abadi, Brasil.
Bukan bermaksud mengebiri catatan positif mereka, tapi realitas menunjukkan setahun terakhir tak begitu bagus buat Argentina. Kini, mereka malah berada di peringkat kelima klasemen Kualifikasi PD zona Conmebol dan terancam tak bisa lolos ke Rusia 2018.
Toh, kondisi itu tak mengganggu status Albiceleste di posisi nomor satu ranking dunia FIFA.
Situs resmi AFA (Asosiasi Sepak Bola Argentina) malah dengan tegas mengumandangkan keinginan buat menjustifikasi status nomor satu itu di partai lanjutan kualifikasi melawan Cile di Buenos Aires pada Kamis (23/3/2017).
Nasib Argentina
Argentina memang seputus asa itu untuk membuktikan kelayakan masih menyandang negara nomor satu. Kondisi mereka saat ini tidak mencerminkan itu.
Pun dengan kepercayaan publik di dalam negeri sendiri.
Survei yang dirilis media populer La Nacion pada November silam menyebutkan kekecewaan suporter terhadap kinerja Bauzza yang baru beberapa bulan.
Bauzza sendiri dengan enteng menanggapi, meminta La Nacion menggelar jajak pendapat lagi usai duel melawan Cile.
Pelatih berusia 59 tahun itu amat optimistis pandangan publik segera berubah jika mereka bisa mengalahkan Cile. Kalau mampu melakukannya, jelas bukan hanya pandangan publik yang berubah, tapi nasib mereka.
Nasib Argentina berada di ujung tanduk. Pertandingan kontra Cile, dan Bolivia lima hari berselang, bak sepasang partai final buat menjaga kans ke Rusia 2018 dan merangkak naik di klasemen.
Momennya pas. Cile adalah rival langsung dengan selisih satu poin saja di atas Argentina. Selain itu, di duel lain, Brasil dan Uruguay juga bakal bertatap muka sehingga apa pun hasilnya, bisa menguntungkan peluang Albiceleste.
"Saya tidak bisa mengatakan laga melawan Cile ini sebagai final, tapi partai yang sangat penting. Kami harus melupakan dua duel final Copa America terakhir (Argentina kalah dari Cile via adu penalti)," tutur sang bos di situs FIFA.
"Selalu ada persaingan sengit dengan Cile, tapi hal paling penting di otak pemain saat ini seharusnya hanya cara mencari kemenangan. Dengan kemenangan, kami akan langsung menyalip mereka di klasemen. Kami bisa melakukan itu," ucapnya lagi.
PRAKIRAAN FORMASI
Argentina (4-3-3): Romero, Mercado, Otamendi, FunesMori, Mas, Biglia, Mascherano, Di Maria, Messi, Higuain, Aguero, Pelatih: Edgardo Bauzza, Cadangan: Andujar, Zabaleta, Musacchio, Rojo, Pizzarro, Perez, Banega, Pratto, Correa, Dybala.
Cile (4-4-2): Bravo, Isla, Medel, Jara, Beausejour, Fuenzalida, Vargas, Hernandez, Vidal, Vargas, Alexis, Pelatih: Juan Antonio Pizzi, Cadangan: Toselli, Mena, Roco, Silva, Paredes, Castillo, Gutierrez, Opazo, Rodriguez, Valencia.
PREDIKSI: BOLA: 50-50, Asian Bookie: 0 : 3/4, William Hill: 1 (8/13) X (14/5) 2 (9/2), Betbrain: 1 (1,66) X (4,20) 2 (6,60)