Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lazio Tambah Aroma Belanda

By Rabu, 22 Maret 2017 | 21:38 WIB
Aksi Bart Ramselaar dalam laga Eredivisie antara Heracles Almelo kontra PSV Eindhoven di Polman Stadion, 28 Januari 2017. (DEAN MOUHTAROPOULOS/GETTY IMAGES)

Dalam upaya mengejar tempat finis posisi tiga besar alias zona Liga Champion, langkah Lazio pada musim 2016/17 diganggu oleh isu internal. Salah satu winger mereka, Keita Balde, belakangan santer dikabarkan sudah tak betah di Stadio Olimpico.

Penulis: Ade Jayadireja

Kubu Elang Muda lantas bergerak. Mereka dikabarkan menebar "mata-mata" ke seluruh penjuru Eropa guna mencari kandidat pengganti Balde.

Mata Lazio pun terpatri pada seorang pemuda asal Belanda milik PSV Eindhoven. Sosok tersebut bernama Bart Ramselaar.

Dilaporkan media asal Italia, Corriere dello Sport, Lazio serius mengejar servis Ramselaar.

Sumber serupa menyebut Lazio mengajukan penawaran 10 juta euro atau sekitar 143 miliar rupiah untuk mengangkut sang pemuda berusia 20 tahun ke ibu kota Italia.

Baca Juga:

PSV hanya mengeluarkan 4,7 juta euro saat membeli Ramselaar dari FC Utrecht pada 2015. Artinya, mereka lebih dari sekadar balik modal jika melepas asetnya tersebut ke Lazio.

Posisi natural Ramselaar sebenarnya adalah sayap kanan. Namun, di bawah arahan pelatih Phillip Cocu, ia lebih sering diplot sebagai sayap kiri atau gelandang serang.

Ramselaar sendiri baru sekitar tujuh bulan menghuni skuat PSV. Ia terlibat 30 kali dari total 35 laga timnya musim ini dengan menghasilkan enam gol serta sepasang assist.

Cuma Enam

Kedatangan Ramselaar bukan cuma bisa menambah daya gedor skuat asuhan Simone Inzaghi, tetapi juga memperkuat aroma Belanda.

Saat ini Lazio memiliki tiga pemain dari Negeri Kincir Angin, yakni Wesley Hoedt, Stefan de Vrij, dan Ricardo Kishna. Nama terakhir sedang dipinjamkan ke Lille.

Sejak berdiri pada 1900, cuma enam pemain Belanda yang menghiasi perjalanan Gli Aquilotti. Selain tiga nama di atas, sisanya adalah Edson Braafheid, Jaap Stam, dan Aron Winter.

Stam bisa dibilang paling menonjol. Batu dari Kampen, demikian ia dijuluki, menorehkan 94 penampilan selama rentang waktu 2001- 2004 dan menghasilkan satu gelar Coppa Italia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P