Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sendok Garpu Hitam-Biru

By Jumat, 24 Maret 2017 | 05:48 WIB
Geoffrey Kondogbia dan Roberto Gagliardini tengah merebut bola dari pemain AS Roma dalam laga Serie antara Inter Milan dan AS Roma di San Siro Stadium, 26 Februari 2017. (GIUSEPPE CACACE/AFP PHOTO)

Baca Juga:

Pada era Mancini maupun De Boer, Kondogbia kerap didampingkan dengan Gary Medel di lini tengah. Mereka tak bersifat komplementer karena sama-sama bertipe perusak.

Menduetkan Medel dan Kondogbia ibarat menyantap makanan dengan dua garpu. Medel dijuluki pitbull berkat kebuasannya dalam memburu bola.

Kondogbia berkarakter mirip. Musim ini, ia telah 72 kali mencuri bola dari kaki lawan, catatan tertinggi ketiga di Inter setelah Danilo D'Ambrosio (82 kali mencuri bola) dan Joao Miranda (103).

Komplementer Kebiasaan

Kondogbia berlama-lama dengan bola dan merangsek ke depan membuat ritme Inter kian tak beraturan.

Namun, situasi berbeda terjadi begitu De Boer lengser dan diganti Stefano Pioli pada 8 November 2016.

Pintu starter kembali terbuka buat Kondogbia.

Hasrat "merusak" jebolan akademi Lens itu coba diimbangi Pioli dengan menempatkan seorang distributor bola ulung berkarakter flamboyan sebagai partner.

Awalnya, Pioli memasangkan Kondogbia dengan Marcelo Brozovic di pos jangkar dalam skema 4-2-3-1.