Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebagai putra daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), Ricky Nelson ternyata memendam cita-cita mulia. Dia ingin menyejajarkan persepakbolaan tanah kelahirannya dengan daerah lain di Indonesia.
Pelatih bersertifikat B AFC ini pun ingin sekali bekal talenta berbakat dari pesepak bola Nusa Tenggara Timur (NTT), bisa tersalurkan ke tim-tim besar di Liga Indonesia.
Sebelumnya, mantan Direktur Villa 2000 dan pelatih Pusamania Borneo FC (PBFC) II ini menginginkan beberapa syarat yang wajib dipikirkan para pemangku jabatan di kampung halamannya.
Ada tiga syarat yang disebut Ricky Nelson. Pertama, infrastuktur, yakni sarana dan prasarana yang layak dan pantas.
”Semoga mereka mau duduk di posisi itu bukan untuk hal politis saja."
Pengusaha Perhotelan NTT, David Fulbertus
Lalu yang kedua struktur kompetisi. Kompetisi harus rutin dan terjadwal tetap. Syarat yang ketiga dari Ricky adalah struktur latihan yang teratur sesuai konten masing-masing.
Permintaan pelatih berusia 37 tahun ini pun ditanggapi banyak komentar dari para pelaku dan pemerhati sepak bola di NTT pada beberapa media sosial.
Salah satunya adalah Marselino Seran. Dia meminta para pencinta sepak bola NTT segera mewujudkan apa yang dikatakan Ricky Nelson itu.
Mereka yang disasar Seran utamanya para pengurus Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI NTT dan pengurus PSK Kupang.
”Kami berterima kasih dengan yang disampaikan Ricky Nelson di JUARA. Harusnya, Asprov PSSI NTT menanggapi cepat hal itu,” kata Seran.
”Kompetisi lokal mau tidak mau harus terus diputar. Selain itu, pemerintah daerah menyiapkan lahan dan segera membangun stadion serta fasilitas yang layak serta pantas,” tuturnya.
Baca juga:
Sementara itu, warga NTT lainnya, Abdul Muis malah membandingkan sepak bola daerahnya beberapa tahun lalu. Saat itu, pemerintah daerah sering sekali memutar turnamen, meski semua sangat terbatas.
”Saya bingung, mengapa sekarang kok malah susah buat kompetisi di sini. Ada apa ya?” ujar Abdul Muis dengan nada bertanya.
Pengusaha swasta terkenal di Kota Kupang, David Fulbertus sebenarnya merelakan beberapa bidang tanahnya untuk dijadikan lapangan sekolah sepak bola.
Pria yang biasa disapa Davo menyampaikan terima kasihnya kepada Ricky Nelson yang secara tidak langsung menyentil kepengurusan Asprov PSSI NTT.
”Semoga mereka mau duduk di posisi itu bukan untuk hal politis saja. Tetapi, mereka mau berbuat dan bergerak untuk sepak bola NTT,” ucap pemilik Hotel Swiss-belinn Kristal Kupang ini.