Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kurniawan Kartika Ajie Ingin seperti Bima Sakti

By Sabtu, 18 Maret 2017 | 19:15 WIB
Kiper Persiba, Kurniawan Kartika Ajie. (BUDI KRESNADI/JUARA.NET)

Penggemar sepak bola di kota minyak Balikpapan, Kalimantan Timur, kini menaruh harapan besar pada salah satu putra daerahnya yang dipanggil ke timnas Indonesia besutan Luis Milla. Kurniawan Kartika Ajie, begitu nama sang pujaan baru.

Penulis: Yan Daulaka/Andrew Sihombing

Ajie, sapaannya, meneruskan tradisi pemain asal Balikpapan seperti yang sebelumnya ditorehkan oleh Abdul Rahman (bek kiri timnas di Piala AFF 2016), almarhum Jumadi Abdi, serta jebolan Primavera, Bima Sakti.

Nama terakhir kini didaulat sebagai asisten pelatih timnas Indonesia atau tangan kanan Luis Milla.

"Jujur saja, saya hanya ingin membuat bangga bangsa dan keluarga seperti yang selama ini dilakukan Om Bima Sakti. Ini juga kesempatan langka yang ingin saya manfaatkan sebaik mungkin," kata Kurniawan Kartika Ajie kepada BOLA.

Dari empat kiper yang dipanggil untuk melakoni laga uji coba kontra Myanmar pada awal pekan depan, Ajie merupakan satu-satunya yang selalu dipanggil dalam ketiga tahapan seleksi.

"Saya bertekad mendapat tempat di tim utama. Saya mohon doa dari masyarakat Balikpapan. Dukungan dari teman-teman dan pengurus Persiba juga membuat saya kian bersemangat, terlebih dukungan keluarga besar," tutur pemain bertinggi 181 cm tersebut.

Markus

Ajie boleh jadi mewarisi bakat sepak bola dari sang ayah, Bambang Saptana, yang dulu merupakan kiper di perusahaan tempatnya bekerja. Hingga usia lima tahun, Ajie kerap dibawa ke belakang gawang menonton aksi sang ayah.

Bambang juga ingat betul betapa Ajie kecil hanya mau memakai seragam sepak bola sehari-harinya. Hanya, sang ayah seperti tak rela jejak itu diikuti anak-anaknya kendati ia akhirnya harus tunduk pada garis tangan.

"Kakak laki-laki Ajie yang paling tua sudah menyelesaikan S2 dan sekarang sedang menyelesaikan disertasi. Begitu juga kakak laki-laki Ajie yang berikutnya tengah menyelesaikan skripsi di UPN Yogyakarta," ucap Bambang.

"Saya awalnya ingin Ajie kuliah di UNY (Universitas Negeri Yogyakarta), tetapi dia bilang sudah tak fokus lagi dengan kuliah dan ingin total di sepak bola," katanya.

Lampu hijau diberikan dengan syarat sang anak bersungguh-sungguh mengejar impian. Hal ini dibuktikan Ajie dengan berlatih pagi dan sore di lapangan Bima Sakti, Balikpapan.

"Kemauannya memang luar biasa besar, termasuk mengorbankan waktu bermain dengan teman-teman sebayanya," kata Bambang.

Baca Juga:

Perjalanan sepak bola Ajie dimulai ketika bergabung dengan SSB Mitra Teras saat berusia 10 tahun. Ia dimasukkan ke SSB itu setelah sang ayah melihat aksinya saat menjadi kiper di turnamen U-12 di Kelurahan Manggar.

Tak lama, ia berhasil membawa sekolahnya, SMPN 8, menjadi yang terbaik di Liga Pendidikan Indonesia tingkat kota dan kembali menjadi juara di tingkat provinsi.

Pada periode tersebut, Ajie juga dikenal dengan julukan Markus seperti layaknya eks kiper utama Tim Garuda, Markus Horison.

"Ajie tidak cuma mengidolai, tetapi juga minta rambutnya digunduli supaya sama dengan Markus. Tiap kali bermain bola, teman-temannya juga selalu memanggilnya Markus," kata Bambang.

Lolos ke Persiba U-21 saat masih berumur 17 tahun, pintu gerbang bagi Ajie menuju sepak bola profesional terbuka saat ia tampil di final turnamen Lanud Cup 2016.

Kendati kalah, Ajie membuat kagum pelatih Persiba, Jaino Matos, dan Bima yang kebetulan hadir setelah maju menjadi eksekutor penalti pertama bagi tim.

Ajie pun dipromosikan ke tim senior. Hanya, di turnamen TSC 2016, ia cuma menjadi kiper ketiga di Tim Beruang Madu setelah Alfonsius Kevlan dan Yoewanto Setya Beny.

Statusnya pun cuma sebagai kiper magang. Ajie baru naik pangkat menjadi kiper utama setelah Timo Scheuneman didaulat sebagai pelatih anyar menggantikan Jaino.

Kepercayaan ini dibayar dengan penampilan istimewa di fase grup Piala Presiden 2017, yang membawanya ke timnas.

"Setelah pertama kali meraih gelar juara bersama tim sekolah, setiap hari saya berdoa bisa masuk Persiba karena itu memang impian sejak kecil. Saya bersyukur semuanya terwujud dan bahkan berpeluang ke timnas," tutur Ajie.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P