Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengisyaratkan tidak akan mengubah gaya bermain menjadi lebih bertahan ketika melawan Liverpool, setelah mengalami kekalahan kontra AS Monaco pada ajang Liga Champions.
Man City mengalami kekalahan 1-3 dari Monaco, Rabu (15/3/2017). Ini membuat mereka tersingkir pada babak 16 besar karena kalah agresivitas gol tandang meski agregat berakhir 6-6.
Pada partai tersebut Monaco bisa mendominasi jalannya pertandingan selama babak pertama di Stade Louis II. City mencatatkan 49 persen penguasaan bola tanpa sekali pun mampu menciptakan peluang.
Sementara itu, Monaco juga berhasil memberikan tekanan hebat di lini pertahanan klub berjulukan The Citizens. Total ada 6 peluang dan 3 tepat sasaran pada babak pertama laga tersebut.
Back to business on Sunday... Let's get it done, lads! #FridayFeeling #mcfc pic.twitter.com/f20yd2jlEA
— Manchester City (@ManCity) March 17, 2017
Kendati demikian, Guardiola menilai Man City tidak memerlukan perubahan signifikan di lini pertahanan saat melawan Liverpool. Alasannya, City bisa memperlihatkan peningkatan signifikan saat babak kedua melawan wakil Ligue 1 tersebut.
Baca Juga:
"Kami memang perlu bertahan lebih baik. Namun, sebagai contoh pada babak kedua melawan Monaco, berapa banyak peluang yang bisa mereka ciptakan? Nol, mereka mencetak gol dari tendangan bebas," kata Guardiola seperti dilansir situs resmi Manchester City.
"Masalah pada babak pertama adalah kami tidak bisa menciptakan peluang melawan Monaco dan itulah yang saya khawatirkan. Bukan karena peluang yang mereka dapatkan," ucapnya.
Man City akan tampil sebagai tuan rumah di Stadion Etihad saat melawan Liverpool, Minggu (19/3/2017) waktu setempat. Pada pertemuan pertama musim ini The Citizens mengalami kekalahan 0-1 saat bentrok di Anfield.