Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Persih Tembilahan, Raja Faisal mulai merasa gelisah. Karena, manajemen klub Liga 2 asal Indragiri Hilir, Provinsi Riau belum satu pun mengikat kontrak pemain mereka.
"Saya sedih karena belum ada pemain yang tanda tangan kontrak. Sampai hari ini, direktur klub (Indra Mukhlis Adnan) masih berada di Batam," kata Raja Faisal di Indragiri Hilir (Inhil), Jumat (17/3/2017).
Menurut informasi yang diperoleh dari direktur klub, manajemen Persih akan duduk semeja dengan Bupati Indragiri Hilir, HM Wardan untuk mencari solusi pembiayaan tim ini.
Persih Tembilahan secara historis tak bisa lepas dari peran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir.
Demikian juga ketika klub milik pemkab ini telah dibadanhukumkan Indra Mukhlis Adnan, secara de facto tetap di bawah payung Kab Indragiri Hilir.
Baca juga:
"Langkah pembuatan badan hukum klub hanya tindakan penyelamatan, agar Persih tidak degradasi. Regulasi PSSI menghendaki setiap klub yang berkompetisi di Liga 2 harus berbadan hukum. Makanya, saya buat badan hukumnya," kata Indra Mukhlis Adnan.
Kenyataannya, Pemkab Inhil beranggapan jika klub yang bermarkas di Stadion Beringin ini telah menjadi milik Indra Mukhlis.
"Kami masih menunggu saat yang tepat untuk membicarakan hal ini dengan bupati, banyak solusi untuk menyelamatkan klub ini dari sanksi PSSI. Apalagi, kompetisi Liga 2 belum bergulir," kata Indra.
Kegelisahan pelatih Raja Faisal diakui Indra sebagai hal yang wajar. Karena komposisi pemain yang saat ini tengah menjalani pemusatan latihan 30 persen adalah pemain lokal Inhil dan 70 persen lainnya pilar luar daerah.
"Tentu saja dia gelisah, karena sudah pasti para pemain menanyakan kepastiannya dikontrak manajemen," kata Indra singkat.