Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Aturan Marquee Player, Sriwijaya FC Nilai Tidak Adil

By Noverta Salyadi - Jumat, 17 Maret 2017 | 20:45 WIB
Penyerang Sriwijaya FC, Hilton Moreira mempertanyakan keputusan wasit Abdul Rahman Salasa (kanan) saat timnya melawan Arema FC pada perempat final Piala Presiden 2017 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (25/2/2017) malam. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/JUARA.NET)

Perubahan regulasi dari pemain asing menjelang Liga 1 musim 2017 disikapi manajemen Sriwijaya FC dengan usulan agar ditinjau ulang oleh PSSI. Usulan ini juga terkait aturan marquee player ini diakui kurang adil.

Karena, regulasi ini tentunya tidak bisa dipenuhi oleh semua tim peserta Liga 1. Apalagi, kebijakan itu keluar setelah Persib Bandung mendatangkan pesepak bola top dunia, Michael Essein.

Untuk Liga 1, PSSI sebelumnya memberlakukan regulasi untuk pemain asing yaitu 2+1, detailnya 2 pemain asing luar Asia dan 1 asal Asia. Kemudian, aturan itu berubah menjadi 2+1+1 (marquee player)

Baca Juga:

Menurut Sekretaris tim Sriwijaya FC, Achmad Haris, perubahan regulasi dengan menambah marque player sebagai pendongkrak Liga 1 sangat baik. Tetapi, persoalannya tidak semua klub mampu mendatangkan pemain berstatus itu.

"Adanya regulasi marquee player tidak adil untuk semua klub di Indonesia. Karena, banyak klub yang tidak mampu membeli," ujar Haris.

Dikatakan Haris, PSSI seharusnya bisa lebih bijak lagi soal aturan pemain asing. Klub yang tidak sanggup membeli pemain tingkat dunia boleh mendatangkan pilar asing lain.

"Ini janggal, masa setelah Persib mendatangkan Essein, lantas langsung ditetapkan menjadi regulasi. Lebih baik PSSI meninjau lagi kebijakan ini," kata Haris.

Sriwijaya FC menjelang Liga 1 berencana untuk menambah kuota pemain asing. Tetapi, ada kebijakan baru PSSI keinginan tersebut akan tertunda.