Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hasrat Man City untuk Melepas Status Manula

By Jumat, 24 Maret 2017 | 17:02 WIB
Pablo Zabaleta saat tiba di stadion menjelang The Emirates FA Cup perempat final antara Middlesbrough kontra Manchester City di Riverside Stadium, 11 Maret 2017. (IAN MCNICOL/GETTY IMAGES)

Andai dideskripsikan secara hiperbolis, duel Manchester City vs Liverpool (19/3/2017) layak disebut sebagai bentrokan para manusia lanjut usia melawan bayi.

Penulis: Sem Bagaskara

City banyak dihuni oleh pemain senior yang telah mencapai usia kepala tiga.

Bukan hal yang aneh jika rata-rata usia skuat The Citizens mencapai 28,5 tahun alias lima besar tertua di Premier League 2016/17.

Sebaliknya, darah muda menjadi kerangka Liverpool arahan Juergen Klopp. Rata-rata usia tim The Reds adalah 26,1 tahun atau cuma kalah muda dari Tottenham (25,1).

Baca Juga:

Kedewasaan bermain dan konsistensi memang sering bisa dicapai dengan bekal skuat matang penuh pengalaman. Namun, pikiran peracik taktik City, Pep Guardiola, menerawang jauh ke depan.

Salah satu agenda penting Guardiola pada musim pertama melatih City adalah meremajakan skuat.

"Kami membeli untuk jangka panjang. Itulah kenapa Leroy (Sane), Raz (Raheem Sterling), dan Gabriel (Jesus) di sini. Kecuali, dalam satu atau dua kasus kami membutuhkan pengalaman. Usia sangat penting," kata Guardiola di situs resmi City.

Setelah membeli, langkah berikutnya yang tak kalah rumit adalah melepas pemain, terutama mereka yang kontraknya akan kadaluwarsa per Juni 2017.

Kontrak

Terdapat enam personel The Citizens yang masa kerjanya habis pada akhir musim ini.

Mereka adalah Yaya Toure, Pablo Zabaleta, Bacary Sagna, Gael Clichy, Jesus Navas, dan Willy Caballero.

Keenam pemain tersebut sudah menembus kepala tiga. Menunjukkan mereka pintu keluar Etihad adalah salah satu cara untuk menurunkan rata-rata usia skuat.

"Masa depan saya tidak pasti. Saya mesti mengesampingkan perihal kontrak dan hanya memikirkan cara untuk memenangi trofi," kata bek sayap City asal Prancis, Gael Clichy, di Manchester Evening News.


Aksi Gael Clichy dalam laga Premier League antara Norwich City dan Manchester City di Carrow Road, 12 Maret 2016. (STEPHEN POND/GETTY IMAGES)

"Kita lihat saja pada akhir musim," ujar Jesus Navas di lain kesempatan. Satu-satunya sosok yang kemungkinan besar mendapatkan proposal pembaruan kontrak adalah Zabaleta.

Bek kanan berpaspor Argentina itu merupakan figur krusial di ruang ganti tim.

Ia beberapa kali menyandang jabatan kapten saat Vincent Kompany berhalangan tampil. Kemampuannya merangsek ke depan untuk membantu serangan juga sukses memukau Guardiola.

Lain cerita dengan Toure. Meski menunjukkan performa apik usai diasingkan Guardiola, masa depan gelandang asal Pantai Gading itu masih abu-abu.

Gaji tinggi Toure (220 ribu pound per pekan) plus keinginan Guardiola beralih dari para andalan City di masa lalu bisa menyingkirkan sang gelandang dari Etihad.

"Toure mampu bermain di mana pun ia mau. Ia punya kepribadian hebat dan musim ini dirinya membantu saya dengan memainkan sepak bola level atas," tutur Guardiola.  

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P