Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kompetisi Sepakbola U-21 ditiadakan dan diganti dengan kompetisi U-19 yang mengacu kepada kompetisi di berbagai negara Eropa. Inilah salah satu keputusan penting Ketua Umum PSSI pada pertemuan dengan klub-klub Liga-1 Kamis (16/3/2017) di Jakarta.
Keputusan meniadakan kompetisi yang sudah berjalan sejak beberapa tahun terakhir ini ditanggapi beragam oleh semua klub Liga 1, termasuk Semen Padang.
Kepala Bidang Pembangunan Sepakbola Usia Muda Semen Padang, Syafrianto Rusli, mengatakan bahwa keputusan PSSI adalah tepat.
Menurutnya, PSSI sudah berpikir maju.
“Saya kira ini benar. Di negara-negara yang sepakbolanya sudah maju, seperti di Eropa, kompetisi U-21 itu tidak ada. Yang ada hanya U-19. Kompetisi pada usia tersebut merupakan turnamen para pelapis tim senior,” sebut mantan pelatih Semen Padang itu.
Meski demikian, menurutnya PSSI seharusnya mensosialisasikan hal ini jauh sebelumnya sehingga klub tak terlanjur membentuk tim dan bahkan ada yang sudah mengontrak pemain untuk musim 2017.
Baca Juga:
Semen Padang sendiri mempunyai tim U-21 dan tim U-19. Nasib para pemain tersebut kini tergantung kepada manajemen.
Hanya, Syafrianto mengakui bagi Semen Padang tak begitu masalah.
Para pemain hasil seleksi U-21, belum satu pun yang terikat kontrak dan 50 persen di antaranya masih berusia di bawah 19 tahun.
Mereka yang masuk kategori U-19, akan melebur ke tim U-19 yang ada.
Lalu bagaimana nasib pemain lainnya?
“Ya, apa boleh buat. Mereka harus kami kembalikan dan mereka juga bisa bermain di Liga Nusantara,” tambah Syafrianto, yang sementara kini menjadi pelatih kepala U-19 Semen Padang.
Pelatih U-21 Semen Padang, Weliansyah, pun mengaku pasrah kalau itu sudah menjadi keputusan PSSI. Perihal nasibnya ke depan, Weli menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen.
“Ya, mau apa lagi. Ke depannya saya serahkan kepada manajemen Kabau Sirah,” tambah Weli.