Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sensasi Monaco, Muda, Bertalenta, dan Berharga

By Rabu, 15 Maret 2017 | 17:35 WIB
Bernardo Silva (kiri) dan Thierry Henry, bukti konsistensi pemanfaatan akademi dan perekrutan talenta muda. (AFP)

Barcelona membanggakan La Masia, Real Madrid punya La Fabrica. Seperti dua tim raksasa Spanyol itu, AS Monaco juga memiliki akademi bagus, La Turbie.

Penulis: Rizki Indra Sofa

Mirip dengan La Fabrica, La Turbie juga bukan nama resmi untuk akademi sepak bola Monaco. La Turbie lebih tepatnya sebuah desa kecil dengan populasi sekitar 3.000 orang di antara Kota Nice dan Kota Menton yang bersinggungan dengan Kota Monako.

Di sanalah lokasi para pemain bintang Monaco mengasah kualitas, kemampuan, dan kerja sama tim. La Turbie Training Ground juga menjadi pusat latihan buat para pemain akademi bintang masa depan klub.

“Monaco memang dikenal akan para pemain akademinya. Lilian Thuram dan David Trezeguet adalah pemain jebolan akademi kami. Monaco memang serius ingin mencari dan mengembangkan talenta terbaik dari pesepak belia. Hal ini sudah jadi bagian dari DNA kami,” turur Wakil Presiden Monaco, Vadim Vasilyev.

"Pelajaran dari saat saya masih bergabung di Monaco adalah klub ini punya jaringan pencari bakat terbaik di Prancis. Pemain usia 11- 12 diamati di seluruh negeri. Klub punya pencari bakat terbaik di tiap region dan proses identifi kasi amat penting di akademi," tutur mantan Direktur Olahraga Monaco, Tor-Kristian Karlsen.

Baca Juga:

Lantaran demografisnya, akademi Monaco punya keunikan. Populasi penduduk lokal yang minim tidak memungkinkan Monaco mengambil banyak pemain belia lokal di bawah 14 tahun, seperti klub Prancis lain.

Lantaran mustahil mengambil pemain muda di bawah usia 14 tahun dari region lain, La Turbie pun dipaksa merekrut bocah belia di usia perkembangan matang, sekitar 15 tahun. Mereka direkrut dari institusi nasional seperti INF Clairefontaine.

Keunikan ini yang ternyata bisa menjadi kelebihan. Atas alasan tadi proses seleksi masuk akademi pun menjadi lebih ketat.

Trezeguet bergabung umur 18 tahun pada 1995. Thuram merapat pada usia 15 tahun sejak 1987. Selain mereka berdua yang disebut Vasyilyev, sejumlah legenda sepak bola Prancis juga berasal dari sana.

Emmanuel Petit dan Thierry Henry contohnya. Pemilik nama terakhir jelas lebih populer. Henry sudah di klub sejak usia 15 tahun dan berada di sana sampai 1999 (22 tahun).

Henry merumput 141 kali buat Les Monegasques, mengemas 28 gol dan 32 assist serta membantu tim meraih titel juara Ligue 1 1996/97. Bersama Thuram dan Petit, Henry juga berstatus juara dunia.