Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PBFC Sembunyikan Eksekutor Penalti

By Anju Christian Silaban - Sabtu, 11 Maret 2017 | 19:04 WIB
Pelatih Arema FC, Aji Santoso (kedua dari kiri), dan koleganya dari Pusamania Borneo FC, Ricky Nelson (kedua dari kanan), berjabat tangan dalam jumpa pers final Piala Presiden di Hotel Olympic Renotel, Sentul, Sabtu (11/3/2017). (ANJU CHRISTIAN/KOMPAS.COM)

Pelatih Pusamania Borneo FC (PBFC), Ricky Nelson, enggan membeberkan calon eksekutor apabila partai final Piala Presiden harus ditentukan lewat adu penalti.

Arema FC bakal menjadi lawan PBFC pada pertandingan puncak di Stadion Pakansari, Cibinong, Minggu (12/3/2017).

Sebelum melawan Arema, pasukan Ricky Nelson sempat bersua Madura United di perempat final dan Persib Bandung di semifinal. Kelolosan mereka selalu ditentukan lewat adu penalti.

Tercatat Kunihiro Yamashita, Tamsil Sijaya, Yansen Orah, Fandi Achmad, Dirkir Kohn Glay, dan Reinaldo Elias da Costa menjadi eksekutor PBFC dalam dua fase tersebut.

Belum bisa dipastikan apakah keenam nama tersebut bakal masuk sebagai daftar eksekutor lagi pada partai final atau tidak.

"Kita lihat saja nanti. Semua tergantung kesiapan masing-masing pemain," ucap Ricky  di Hotel Olympic Renotel, Sentul, Sabtu (11/3/2017).

"Yang pasti, kami sudah menyiapkan semuanya, mulai dari menyerang, bertahan, transisi, hingga adu penalti," kata pelatih kelahiran Kupang itu.

Di sisi lain, Aji Santoso selaku pelatih Arema, berniat menghindari adu penalti. Maklum, mereka belum pernah melalui babak tersebut sepanjang turnamen.

Akan tetapi, Aji tetap menyiapkan sejumlah eksekutor apabila keinginannya tidak tercapai.

"Kami sudah menyiapkan siapa-siapa saja," tutur Aji yang juga enggan merilis nama seperti halnya Ricky.

Untuk menuntaskan laga dalam waktu normal, Arema bermodalkan predikat sebagai tim paling tajam di turnamen. Mereka mencetak 13 gol, delapan di antaranya berasal dari Cristian Gonzales.