Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Terlalu banyak aspek yang membuat Lazio diunggulkan menang di Olimpico atas lawan pada Senin (13/3). Klasemen adalah indikator paling sederhana.
Penulis: Christian Gunawan
Lazio terus mengintip zona Liga Champion. Jarak mereka ke sana tinggal empat poin.
Torino tampak sulit beranjak dari papan tengah. Sang tamu berada di peringkat kesembilan sebelum pekan ke-28 ini, selisih 14 poin dari Lazio.
Kans tim Simone Inzaghi menang atas Torino diperkuat faktor Olimpico.
Biancocelesti kalah di rumahnya dari dua tim kuat, Juventus dan Roma. Torino bisa menggali pelajaran dari Chievo, tapi Lazio takkan membiarkan klub yang lebih lemah melakukannya lagi saat pertaruhan menuju papan atas semakin serius.
Baca Juga: 'Mesti Ada Pelari Indonesia yang Berlari 100 Meter dengan Angka 9 Detik'
Faktor Torino boleh jadi akan lebih berbicara. Torino praktis mengandalkan kandang.
Il Toro baru membuat dua kemenangan tandang, itu pun di rumah dua klub yang terancam degradasi, Palermo dan Crotone.
Menghormati
Torino sulit berharap menang. Khusus di Olimpico, kemenangan terakhir Si Banteng di sana terjadi pada 1993/94.
Tim besutan Sinisa Mihajlovic ini tak pernah menang atas Lazio di tujuh duel terakhir.
Benturan pertama musim ini di Torino berakhir 2-2. Ciro Immobile, pencetak satu gol di laga itu, akan kembali menjadi pusat perhatian. Torino adalah klub yang ikut mencuatkan namanya.
"Saya memiliki kenangan bagus bersama Torino. Menyenangkan bertemu mereka yang tetap bagus dan besar," ucap Immobile dikutip La Gazzetta dello Sport.
Meski menghormati eks klub, sang penyerang takkan sungkan mencetak gol. Menolak perayaan gol seperti di laga pertama adalah hal lain.
Ancaman buat Torino, Immobile tengah tajam. Ia selalu mencetak gol di empat laga terakhir Lazio, termasuk di Coppa Italia kontra Roma.