Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
66 atas Pacific.
Meski sudah unggul sejak kuarter pertama, CLS Knights selalu mengalami kesulitan. Pacific Caesar yang mengandalkan kapten David Seagers mampu memberi perlawanan ketat.
Namun, CLS terus memimpin perolehan poin sampai kuarter terakhir. Asisten pelatih CLS, Koko Heru Setyo Nugroho mengungkapkan game melawan Pacific sangat penting.
Karena, pertandingan ini memberi gambaran bagaimana mereka menghadapi Satria Muda Pertamina pada hari terakhir seri di Yogyakarta, Minggu (12/3/2017).
”Kami terlambat start. Lagipula tiga pemain kami, termasuk David, mendapat cedera."
Pelatih Pacific Caesar, Bisih
“Gaya bermain Pacific sangat mirip dengan Satria Muda. Pertandingan ini menjadi gambaran bagaimana kami menghadapi Satria Muda,” kata Koko Heru.
”Target kami adalah melawan Satria Muda dan berharap bisa melakukan revans,” ujarnya.
Menurut Koko Heru, penampilan tim memang kian menanjak. Namun mereka tetap butuh perbaikan.
”Kadang saat sudah unggul, disiplin pemain justru menurun. Kami juga harus menyempurnakan transisi karena CLS mengandalkan transisi,” tuturnya.
Pelatih Pacific, Bisih mengakui timnya terlambat melakukan start. Akibatnya mereka selalu tertinggal poin di sepanjang kuarter.
End Of The Game
— IBL Indonesia (@IBLindonesia) March 10, 2017
Pacific Caesar Surabaya 66-87 CLS Knights Surabayahttps://t.co/IIthugEuMe#RaiseUp #RaiseTheBar
Upaya mereka untuk mengejar ketinggalan akhirnya gagal. Apalagi, beberapa pemain mengalami cedera sehingga mereka tidak bisa tampil maksimal.
”Kami terlambat start. Lagipula tiga pemain kami, termasuk David, mendapat cedera. Akibatnya kekuatan kami agak jomplang dibandingkan dengan CLS,” kata Bisih.
Bisih berharap ada perbaikan pada pertandingan berikutnya. Menurut dia peluang Pacific lolos ke play-off masih terbuka.
“Ada tiga pertandingan lagi sebelum ke play-off. Kami harus memenanginya,” ucap dia.