Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Semen Padang Nilmaizar menyayangkan berita yang menyebutkan bahwa kemenangan Arema FC karena bantuan wasit. Dia mengakui, dalam konferensi pers usai pertandingan, ada wartawan yang menanyakan hal itu tetapi ia menegaskan tak ingin mengomentari keputusan wasit.
Atas dasar itu ia kaget kala ada berita yang menyatakan bahwa dirinya menuding Arema menang karena bantuan wasit, termasuk komentar pelatih Arema, Aji Santoso, yang mengatakan bahwa lima gol timnya semuanya sah. Kekalahan Semen Padang, kata Aji, karena gagal menerapkan taktik dan strategi bermain.
“Saya sangat menyayangkan hal itu. Saya tak pernah mengeluarkan statement seperti itu. Saya juga tak percaya kalau Aji mengatakan hal yang di luar Arema. Karena pelatih itu punya etika dan batas-batas yang menjadi wilayahnya,” sesal Nil.
Menurutnya, ia dan Aji adalah sahabat. Bertanding hanya dalam dua kali 45 menit. Di luar itu ia kembali berteman. Termasuk dengan pelatih lain, seperti Widodo, Djajang, Gomes dan lain-lainnya.
“Makanya saya memilih diam dan tak akan berpolemik soal itu. Karena sejauh ini saya berteman dengan Aji. Sama-sama pernah bermain untuk Timnas. Dan persahabatan tak akan hilang gara-gara pertandingan 90 menit,” tambah Nil lagi.
Dalam pertandingan semifinal leg kedua, Semen Padang kalah 2-5 dari Arema sehingga gagal maju ke final Piala Presiden 2017.
Kegagalan itu menurutnya karena para pemainnya kehilangan fokus setelah unggul 2-0. Mestinya, ketika unggul lebih dulu, justru harus lebih fokus. Tetapi yang terjadi saat itu adalah sebaliknya sehingga lawan dengan mudah membalas dan balik unggul.
“Kalau ada manajemen yang mengatakan wasit bertindak kurang adil dalam pertandingan melawan Arema, itu urusan lain. Tugas saya adalah teknis. Mengembalikan kondisi pemain agar lebih fokus dalam pertandingan berikutnya. Itu saja,” tambah ayah dua anak ini.