Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sejak tragedi pesawat jatuh yang menimpa Chapecoense pada November 2016 saat melakoni kompetisi regional, Copa Sudamericana, klub Brasil itu langsung mampu meraih kemenangan di ajang yanbg lebih tinggi, Copa Libertadores.
Chapecoense dinobatkan sebagai juara Copa Sudamericana setelah sang lawan di laga final, Atletico Nacional, memberikan gelar tersebut sebagai penghormatan.
Chapecoense tidak bisa hadir di laga tersebut karena pesawat mereka jatuh dalam perjalanan.
Sebanyak 19 pemain dan 24 anggota klub Chapecoense menjadi korban tidak selamat dari tragedi tersebut.
Hanya ada tiga pemain, Jackson Follmann, Neto, dan Alan Ruschel, yang selamat dari kecelakaan tersebut.
Dengan status sebagai juara Copa Sudamericana, Chapecoense berhak tampil di ajang Libertadores.
Mereka tergabung di Grup 7 bersama Lanus (wakil Argentina), Club Nacional (Uruguay), dan Atletico Zulia (Venezuela).
Baca Juga:
Beruntung bagi Chapecoense, mereka berhasil membangun tim baru dengan cepat.
Selain itu, pelatih Vagner Mancini juga mampu membuat para pemainnya yang berstatus pendatang baru bisa tampil padu.
Di ajang Libertadores, Zulia menjadi lawan pertama Chapecoense.
Bermain di markas lawan, Stadion Jose Encarnacion Pachencho Romero, Selasa (7/3/2017), Chape berhasil meraih kemenangan 2-1.
Gol Reinaldo Manoel dan Luiz Antonio pada menit ke-33 dan 69' hanya bisa dibalas sekali oleh Zulia melalui bintang gaek mereka berusia 36 tahun, Juan Arango (78').
Chapecoense got the scoring started in their 1st Copa Libertadores win with this Reinaldo free-kick! What a moment! pic.twitter.com/VV4A97hQkJ
— Top Eleven (@topeleven) March 8, 2017
Kemenangan ini untuk sementara membuat Chapecoense berada di puncak klasemen dengan tiga poin.
Dua klub lain di Grup 7, Lanus dan Nacional, baru akan memainkan pertandingan mereka pada Kamis (9/3/2017).
Di ajang Copa Libertadores berikut, Chapecoense akan menjamu Lanus (16/3/2017) dan Nacional (18/4/2017) di kandang mereka, Arena Conda.