Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebagai penemu shark fin, tim Red Bull sudah mewanti-wanti FIA agar tidak melarang sirip hiu tersebut di musim ini. Namun, direktur sport terbaru F1 yang juga mantan seteru tim Red Bull, Ross Brawn, sudah memberikan sinyal pelarangan itu.
Penulis: Arief Kurniawan
Pasti tak ada niat Brawn untuk memberlakukan larangan semata karena permusuhan lama. Sebagai penanggung jawab F1 baru dari sisi sport, Brawn melihatnya demi kepentingan olahraga ini secara luas.
Pria Inggris yang selama berkarier di F1 pernah bekerja untuk tim Benetton, Ferrari, Honda, Brawn, dan terakhir Mercedes ini tak mau melihat regulasi baru 2017 justru membuat mobil-mobil F1 terlihat jelek.
“Keberadaan shark fin dan Twing adalah konsekuensi yang lahir dari kebutuhan tim-tim dalam mengantisipasi regulasi baru tersebut,” ujar Brawn, dalam wawancaranya dengan formula1.com.
Sirip hiu digunakan oleh semua tim pada tes pramusim pertama di Catalunya pekan lalu. Tim juara dunia Mercedes menjajalnya sebentar, tapi kemudian mengabaikannya.
Di sisi lain, Mercedes justru memelopori kembali kehadiran Twing alias sayap berbentuk huruf T yang ditaruh persis di depan sayap belakang.
“Mobil F1 mestinya lebih cepat dengan regulasi baru ini. Namun, selain cepat, mobil F1 juga tak boleh terlihat jelek,” kata Brawn. Brawn merujuk pada penampakan mobil-mobil F1 yang berhias sirip hiu dan T-wing.
Sirip hiu pertama kali digunakan oleh tim Red Bull tahun 2008, mencapai puncaknya pada 2010, sebelum menghilang di musim 2011. Namun, dengan kecenderungan aerodinamika di mobil-mobil 2017 lebih kompleks, shark fin muncul lagi.
Sementara itu, T-wing dalam beragam bentuk sudah digunakan sejak F1 mengenal sayap di akhir 1960-an, dengan fungsi tergantung arah sayap itu. Bisa sebagai penghasil downforce, bisa juga sebagai penyapu hambatan (drag).