Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Turnamen pramusim Piala Presiden 2017 memberikan pelajaran berharga bagi Persib. Banyak lubang kelemahan yang tampak dan kini harus ditemukan penambalnya.
Penulis: Budi Kresnadi/Kukuh Wahyudi
Sorotan tertuju ke lini belakang dan depan yang belum juga menunjukkan performa terbaiknya. Legenda Persib, Robby Darwis, menilai lini belakang masih kerap kerepotan menghadapi set piece yang dilakukan lawan.
"Pemain belakang terkadang lebih banyak terfokus ke bola sehingga kurang mengantisipasi gerakan lawan," ujar Robby.
Tak heran jika tiga gol yang bersarang di gawang Persib di pertandingan semifinal melawan Pusamania Borneo FC berasal dari bola mati.
Seharusnya menurut mantan kapten Persib ini, pemain belakang Maung Bandung lebih disiplin dalam menjaga lawan agar tidak leluasa bergerak.
Baca Juga: 5 Hal Menarik dari Kemenangan 3-1 Liverpool atas Arsenal
"Untuk meminimalkan terjadinya tendangan bebas yang membahayakan pertahanan Persib, sebaiknya hindari pelanggaran di daerah pertahanan sendiri," ujarnya.
Komentar soal lini depan datang dari mantan bomber Maung Bandung era 90-an, Sutiono Lamso. Ia menilai ketergantungan Persib pada Sergio van Dijk sangat besar sehingga ketika Sergio absen kekuatan lini depan berkurang.
"Sergio selain memiliki skill yang bagus dan naluri gol juga bisa memancing perhatian lawan. Hal itu membuka peluang kepada dua penyerang sayap untuk mencetak gol," tutur Sutiono.