Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persipura Jayapura tengah dalam tahap penjajakan untuk menggandeng sponsor baru. Namun, ganjalan utama yang ada saat ini adalah Jayapura bukanlah area bisnis yang potensial.
Sejauh ini, Persipura memang masih didukung oleh PT Freeport dan Bank Papua. Namun, masalah internal yang tengah melanda Freeport membuat manajemen skuat Mutiara Hitam untuk mencari opsi lain.
Hal itu dikatakan oleh Media Officer Persipura, Bento Madubun, seusai mewakili Boaz Solossa pada ajang Anugerah Olahraga Indonesia (AORI) XXIX di Hotel Santika Premiere, Petamburan, Jakarta, Jumat (3/3/2017).
"PT Freeport dan Bank Papua pada dasarnya sudah oke. Tinggal menunggu kepastian nilainya saja," ucap Bento.
"Tetapi, kami juga memahami situasi Freeport saat ini. Di sisi lain, kami juga tidak bisa memungkiri bahwa Liga 1 tidak lama lagi bergulir dan klub harus segera bersiap," kata dia.
Baca Juga:
Sebagai langkah antisipatif, Persipura pun membuka komunikasi dengan beberapa pihak. Termasuk, tujuh calon sponsor baru untuk musim depan.
Dari jumlah tersebut, Persipura tidak menemui kata sepakat dengan tiga kandidat. Kini, komunikasi berlanjut untuk empat sisanya.
Menurut Bento, ada beberapa pertimbangan yang membuat para calon sponsor 'berat' untuk bekerja sama dengan Persipura. Utamanya, populasi kota Jayapura yang terhitung minim.
"Pertama, kami dan calon sponsor setuju dengan prestasi dan nama besar Persipura. Namun, tidak bisa dimungkiri bahwa Jayapura bukan pasar yang bagus untuk para sponsor," tutur Bento.
Tentu, hal itu yang membut para calon investor berpikir dua kali untuk menanamkan uang di Persipura. Termasuk, soal hitung-hitungan untung-rugi alias bagaimana impak yang bakal mereka dapatkan nantinya.