Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Luar Biasa
Gelar Pemain Terbaik yang disabet Kante disebut semakin mengangkat pamor Chelsea sebagai penguasa London.
Gelandang asal Prancis ini terpilih dengan menyingkirkan Alexis Sanchez (Arsenal), Dele Alli dan Danny Rose (Tottenham Hotspur), serta rekan setim di Chelsea yaitu Diego Costa.
Bagi pengamat sepak bola di London, penghargaan tersebut sebagai pertanda betapa luar biasanya perjalanan karier Kante dalam 18 bulan terakhir. Pada musim lalu, ia menjuarai Premier League bersama Leicester City.
Kini, pemain berusia 25 tahun ini berpeluang berpeluang besar mengulanginya bersama Chelsea.
“Jika Chelsea menjadi juara Premier League musim ini, maka fakta tersebut benar-benar akan menjadi catatan sejarah yang besar pada karier Kante,” ucap bek Chelsea, John Terry.
Kante datang ke Inggris pada 2015 ketika digaet mantan Manajer Leicester, Claudio Ranieri, dari Caen. Permainan penuh determinasi dan tekel-tekelnya menjadi kunci permainan di lini tengah Leicester.
Kante mencatatkan statsitik apik dengan tekel dan intersep terbanyak dibandingkan gelandang lainnya. Tak heran jika Chelsea rela menggaetnya dengan harga tinggi senilai 32 juta pounds pada musim panas 2016.
Keputusan tersebut terbukti tak sia-sia karena Kante kembali menjadi pemain yang berpengaruh dalam mencuatkan Chelsea sebagai tim yang kokoh di puncak klasemen.
Kekuatan fisik Kante membuat ia tercatat baru satu kali absen pada musim ini. Kabarnya, Kante sudah dicanangkan sebagai salah satu kandidat kuat pemenang penghargaan PFA Player of the Year di akhir musim nanti.
Meski begitu, Tottenham sebagai tetangga Chelsea tidak perlu merasa malu karena tertolong dengan terpilihnya Dele Alli untuk kedua kali secara beruntun sebagai “Young Player of the Year U-23” serta kiper Hugo Lloris sebagai “London Goalkeeper of the Year”.