Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kendati Jakabaring Renovasi, Sriwijaya FC Ingin Tetap Bermarkas di Sumsel

By Noverta Salyadi - Senin, 6 Maret 2017 | 15:34 WIB
Pemain Sriwijaya FC menggelar latihan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring. Stadion ini rencana akan mulai direnovasi pada akhir Maret 2017 untuk persiapan Asian Games 2018 di Palembang. (NOVERTA SALYADI/JUARA.NET)

PALEMBANG, JUARA.net – Manajemen Sriwijaya FC ingin tetap mempertahankan home base di Sumatera Selatan (Sumsel) selama pemerintah dan Panitia Asian Games 2018 merenovasi Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.

Rencana renovasi Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, yang merupakan markas Laskar Wong Kito Palembang, akan dilakukan pada akhir Maret 2017.

Gelora Sriwijaya Jakabaring sendiri dijadikan salah satu venue untuk cabang sepak bola pada Asian Games.

Selain Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan panitia Asian Games juga akan merenovasi stadion Bumi Sriwijaya Palembang.


Tim Olympic Council of Asia (OCA) meninjau persiapan Sumsel sebagai tuan rumah Asian Games di venue Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (5/3/2017)(NOVERTA SALYADI/JUARA.NET)

Alhasil, Sriwijaya FC tidak bisa menggunakan Jakabaring sebagai laga kandang selama masa renovasi.

Tim asuhan Widodo C Putro itu pun harus mencari alternatif lain agar bisa menggelar laga kandang pada Liga 1 yang akan berlangsung April 2017.

Home Base kami di Gelora Sriwijaya Jakabaring. Stadion itu marwah Sumatera Selatan dan momok sangat menakutkan bagi tim lawan. Seandainya pemerintah tetap ingin merenovasi Jakabaring, maka kami ingin tetap berada di Palembang yaitu Stadion Bumi Sriwijaya,” ujar Dodi Reza, Presiden Sriwijaya Optimis Mandiri selaku pengelola Sriwijaya FC.

Menurut Dodi, banyak faktor yang menjadi pertimbangan Sriwijaya FC tetap bertahan di Sumatera Selatan. Selain dekat dengan akomodasi, Sriwijaya FC sudah menjadi bagian dari masyarakat Sumsel.

Tidak terpikirkan oleh mereka untuk berpindah markas keluar, misalnya di Cirebon, Jawa ataupun di Kalimantan.