Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sepak bola Indonesia kembali berduka. Pelatih Persija pada era 1980 dan 1990-an, Sugih Hendarto (83), meninggal dunia di RS Mulia, Pajajaran, Bogor, Minggu (5/3/2017) dini hari.
Kondisi kesehatan Opa Hen, begitu Sugih Hendarto karib disapa, memang menurun dalam beberapa waktu belakangan. Hal itu tidak lepas dari komplikasi penyakit jantung dan kebocoran paru-paru yang dialaminya.
Pada masa senjanya, kontribusi Opa Hen untuk sepak bola Indonesia tidak luntur. Laki-laki kelahiran 21 Februari 1934 itu dikenal sebagai sosok yang peduli dengan perkembangan pemain muda.
Opa Hen diketahui menjadi pelatih di Sekolah Sepak Bola (SSB) Menteng Yunior yang biasa berlatih di di Lapangan Aldiron, Pancoran, Jakarta.
Bahkan, pada 2016, Opa Hen sempat dilarikan ke RS lantaran mengalami retak tulang pinggul ketika ada insiden kecil saat hendak melatih anak asuhnya.
"Apa yang saya lakukan hanyalah hal kecil, melatih anak-anak. Namun, saya harap bisa dicontoh pelatih-pelatih lain," kata Opa Hen, semasa hidupnya.
A post shared by Persija Jakarta (@persijajkt) on
Hal penting yang dilakukan tanpa pamrih oleh Opa Hen itulah yang membuatnya dianugerahi Lifetime Achievement Award pada Anugerah Olah Raga Indonesia (AORI) 2013 yang digelar BOLA. Pengabdian dia untuk sepak bola Tanah Air patut dijadikan contoh.
"Saya juga mohon kepada pemerintah agar lebih memperhatikan pelatih-pelatih nasional agar lebih berkualitas. Kalau tidak bermutu, bagaimana mau menghasilkan pemain berkualitas?” ucap asisten pelatih timnas Indonesia, Wiel Coerver, pada medio 1970-an itu.
Di level klub, jasa Opa Hen buat Persija juga tidak sedikit. Dia memberikan perubahan signifikan saat tim berjulukan Macan Kemayoran.
Pada 1980-an, Persija memasuki periode buruk. Bahkan, pada 1985 tim ibu kota nyaris terdegradasi.
Di tangan Opa Hen, Persija mengalami peningkatan performa yang signifikan. Bersama dia, skuat Macan Kemayoran bangkit dan sukses menembus final kompetisi perserikatan pada 1998.
Akan tetapi, pada partai puncak tersebut, Persija harus mengakui kemenangan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 dalam laga yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).