Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, membantah anggapan bahwa dia kurang serius menanggapi hasil yang diperoleh timnya di Premier League. Dia sadar, Liverpool butuh peningkatan performa.
The Reds akan berhadapan dengan Arsenal pada laga Premier League di Anfield, Sabtu (4/3/2017). Mereka sebenarnya punya rekor bagus melawan tim tujuh besar Premier League, termasuk Arsenal.
Pada pertemuan pertama, 14 Juli 2016, pasukan Juergen Klopp menang 4-3.
4 - Four of Liverpool's five Premier League defeats this season have come against teams who started the day in the relegation zone. Slain. pic.twitter.com/LdOA9q59kq
— OptaJoe (@OptaJoe) February 27, 2017
Namun, fakta tersebut tidak menghentikan kritik terhadap Liverpool. Pasalnya, mereka sudah menelan lima kekalahan di Premier League. Kelima-limanya didapat dari tim papan bawah.
Terakhir, The Reds tumbang 1-3 di kandang Leicester City, Senin (27/2/2017). Mereka pun tergelincir ke posisi kelima klasemen sementara Premier League walau sempat menempel Chelsea di puncak klasemen.
"Beberapa orang mungkin menganggap saya badut, tetapi saya bukan orang yang selalu tertawa setiap saat. Saya juga terpengaruh oleh pengalaman yang saya dapatkan," kata Klopp.
Baca Juga
"Saya tidak mungkin merasa seantusias seperti di awal musim, tetapi pekerjaan saya adalah meyakinkan para pemain bahwa kami punya kans untuk memenangi setiap laga. Hal itu tidak bisa terjadi kalau saya hanya tertawa dan mengabaikan masalah," tutur pelatih asal Jerman itu lagi.
Meski begitu, eks pelatih Borussia Dortmund tersebut optimistis Liverpool bisa mengulang kemenangan seperti di Emirates Stadium pada Juli 2016.
"Laga terakhir kontra Arsenal selalu spektakuler, jadi mungkin pertandingan Sabtu malam pun sama. Kami harus mengingat pengalaman saat menang melawan Tottenham untuk bisa mengulanginya. Saya optimistis," kata Klopp.