Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih kepala ganda campuran nasional, Richard Mainaky, menilai pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memiliki motivasi tinggi setelah kembali dipasangkan pada All England 2017 yang digelar 7-12 Maret di Barclaycard Arena, Birmingham, Inggris.
Sebelumnya, Tontowi bertandem dengan Gloria Emanuelle Widjaja pada Malaysia Masters 2017, 17-22 Januari.
Namun, dia absen pada pada Thailand Masters (7-12 Februari) dan Kejuaraan Asia Beregu (14-19 Februari) karena sakit tipus.
Adapun Liliyana masih dalam proses pemulihan cedera lutut yang didapat pada China Terbuka, November 2016.
"Motivasi mereka sedang tinggi-tingginya di All England, meskipun Liliyana sempat terkendala dengan cedera dan Tontowi baru sembuh dari sakit," kata Richard kepada JUARA di hall pelatnas, Cipayung, Jakarta, Kamis (2/3/2017).
"Saya tidak membebani target kepada mereka. Target juara lebih saya bebankan kepada Praveen (Jordan)/Debby (Susanto)," ucap Richard.
Meskipun sudah lama tidak berpasangan, Richard tidak khawatir dengan performa pasangan peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 ini.
"Tidak masalah mereka sudah lama tidak berpasangan karena sebelumnya mereka dipisah agar tidak jenuh," ujar Richard.
Menurut Richard, saat dipisah, Tontowi diberi kesempatan belajar bagaimana memimpin pemain yang lebih yunior.
"Tontowi harus bisa membimbing pemain muda, sementara Liliyana memulihkan cedera. Setelah kembali latihan bersama, saya lihat mereka masih berpotensi juara. Namun, semua tergantung dari usaha mereka di lapangan," tutur Richard.
"Liliyana juga masih sanggup bermain hingga Asian Games 2018. Dia selalu siap menerima dan menjalani program latihan yang saya berikan," aku Richard.
Sementara itu, Liliyana mengakui bahwa dia belum 100 persen pulih dari cedera.
"Saya harus menghindari gerakan ekstrem agar tidak kembali cedera. Saat ini, cedera saya masih dipantau oleh dokter pelatnas," ucap Liliyana.
Selama menjalani proses pemulihan cedera, pemain berusia 31 tahun ini masih perlu meminum obat. Dia juga berusaha menghilangkan trauma cedera dari pikirannya.
"Sekarang saya harus lebih fokus menghadapi All England dan menjaga kondisi tubuh karena di Birmingham cuaca sedang dingin. Saya sudah punya target pribadi di All England," kata Liliyana tanpa mengungkapkan target yang dimaksud.
Bagi Liliyana, ini merupakan All England keenam selama menjalani karier sebagai pebulu tangkis.
Pada All England 2008 dan 2010 dia menjadi finalis saat berpasangan dengan Nova Widianto. Saat berduet dengan Tontowi, dia berhasil meraih tiga gelar beruntun pada All England edisi 2012, 2013, dan 2014.