Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jangan Bikin Kesalahan, Arsenal

By Jumat, 3 Maret 2017 | 23:01 WIB
Gelandang Arsenal, Aaron Ramsey, tampil dalam laga persahabatan kontra Manchester City, di Gothenburg, Swedia, 7 Agustus 2016. ( JONATHAN NACKSTRAND/AFP)

Rasanya apa yang dilontarkan gelandang Arsenal, Aaron Ramsey, wajib didengar oleh seluruh rekan-rekannya jelang menghadapi pertandingan besar melawan Liverpool pada Sabtu (4/3). 

Penulis: Dedi Rinaldi

Ramsey meminta timnya untuk tidak bikin kesalahan. Pada pertandingan paruh pertama, The Gunners yang bermain di kandang sendiri menelan kekalahan 3-4 dari Liverpool. Saat itu, dua pemain belakang, yaitu Rob Holding dan Calum Chambers, sempat dituding sebagai biang keladi kekalahan.

Holding kemudian banyak tersimpan di bangku cadangan, sedangkan Chambers sekarang tengah dipinjamkan ke Middlesbrough. Ramsey merasa perlu mengingatkan karena jika membuat kesalahan, maka potensi kekalahan sangat terbuka dan akan berdampak terlemparnya Arsenal dari wilayah empat besar klasemen.

“Kami sudah mengecewakan Wenger dan sangat tak adil rasanya melihat publik terus memberikan kritik tajam pada dirinya.”

Gelandang Arsenal, Aaron Ramsey.

Ramsey juga mengingatkan dampak lainnya, yaitu membuat spekulasi mengenai tersingkirnya manajer Arsene Wenger dari tim akan semakin kuat. Bagi Ramsey, menguatnya spekulasi mengenai nasib Wenger sangat tidak menarik dibahas ketika tensi Premier League semakin tinggi saat memasuki paruh kedua.

“Liverpool belum pernah kalah dari tim enam besar musim ini. Hal itu fakta yang bagus buat Liverpool. Jadi, akan menjadi kemenangan penting bagi kami jika mampu meraup angka penuh di Anfi eld, tapi tim tidak boleh membuat kesalahan,” kata Ramsey.

Apa yang dikatakan Ramsey tampaknya merupakan tanggapan dari hal yang diucapkan eks striker top timnas Inggris, Michael Owen. Legenda Liverpool dan Manchester United ini memberikan sindiran kepada Arsenal dengan menyebut The Gunners merupakan tim paling konsisten di dunia, namun selalu gagal menggapai puncak.

“Saya pikir Arsenal merupakan tim paling konsisten di dunia dengan kerap fi nis di peringkat ketiga atau empat di Premier League. Lalu bermain di Liga Champion, namun selalu gugur di babak 16 besar setiap tahunnya,” tutur Owen.

Selalu Sama

Maksud dari Owen ialah Arsenal seharusnya segera memikirkan solusi terkini karena sudah satu dasawarsa tidak menunjukkan hasil maksimal di liga.

“Arsenal selalu sama setiap tahun selama 10-12 tahun terakhir. Benar-benar sama. Mereka selalu mengalahkan tim yang buruk di Premier League atau babak grup Liga Champion. Tapi, ketika bertemu tim sekelas Bayern Muenchen, Manchester United, atau Chelsea, mereka akan kalah. Jadi, Arsenal seolah konsisten pada level itu,” ujar Owen.

Pada faktanya, The Gunners memang mengalami hasil buruk dalam beberapa pertandingan terakhir. Kalah 1-3 saat berjumpa Chelsea pada 4 Februari lalu dan kembali kalah telak 1-5 dari Bayern Muenchen di leg I babak 16 besar Liga Champion.

Akibat serangkaian hasil buruk tersebut, kritik tajam semakin sering mampir ke alamat Wenger, di mana manajer yang sudah berbakti di Arsenal sedari 1996 itu diminta segera meninggalkan Emirates pada akhir musim 2016/17.

“Kami sudah mengecewakan Wenger dan sangat tak adil rasanya melihat publik terus memberikan kritik tajam pada dirinya,” ucap Ramsey.

Bagi Ramsey, sosok Wenger dianggap paling berjasa membuat Arsenal menjadi seperti saat ini, selain juga merupakan sosok manajer yang sangat luar biasa bagi seluruh pemain The Gunners. Jadi, tidak seharusnya Wenger mendapat perlakuan keras seperti yang menggejala sekarang.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P