Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pencapaian hingga babak semifinal Piala Presiden 2017 tak membuat Arema FC berhenti berbenah. Manajemen Singo Edan berencana mendatangkan satu striker untuk menjadi tandem Cristian Gonzales pada kompetisi resmi Liga 1 nanti.
Penulis: Ovan Setiawan
Penambahan ini tak lain sebagai bentuk antisipasi pelatih Aji Santoso. Eks pemain timnas Indonesia ini ingin lini depan tim asuhannya lebih variatif dan tetap menggigit di tengah kian ketatnya persaingan menuju gelar juara.
Sepanjang Piala Presiden, ketajaman Singo Edan bukannya jelek. Hanya, grafik produktivitas Esteban Vizcarra cs masih naik-turun. Arema bisa menang telak empat gol tanpa balas saat melawan PS TNI, tapi juga cuma mencetak sebiji gol ketika bermain imbang 1-1 kontra Persija.
Aji memang masih memiliki Sunarto, Dedik Setiawan, atau pemain muda M Rafl i sebagai alternatif. Hanya, penampilan mereka sepertinya belum betul-betul meyakinkan.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Arema kian dekat dengan Guy Junior. Penyerang asal Kamerun yang menerima naturalisasi menjadi WNI pertengahan tahun lalu tersebut sebelumnya bergabung dengan Perseru, tapi memilih hengkang setelah tim asal Serui tersebut terhenti di perempat final Piala Presiden 2017.
Hanya, manajemen Arema belum bersedia mengonfirmasi kepastian soal Junior.
"Yang jelas, kami sudah menjalin kesepakatan dengan satu striker. Dia akan bergabung setelah Piala Presiden," ucap General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
Awas Bumerang
Kendati niat awal tak lain mencari jawaban atas mudah ditebaknya lini depan Arema, manajemen juga kudu berhati-hati soal calon tandem Gonzales ini. Perhelatan TSC tahun lalu bisa menjadi pelajaran.
Ketika itu, Arema mendatangkan Gustavo Giron Marulanda untuk membuat tim semakin ofensif. Namun, pemain asal Kolombia berpaspor Australia ini akhirnya malah menjadi beban karena tak mampu menjadi "pelayan" Gonzales dan akhirnya cuma bertahan satu putaran.
Baca Juga:
Pelatih Arema FC saat itu, Milomir Seslija, sampai dibuat pusing karena harus menggeser Giron ke sektor sayap dan playmaker. Dianggap bisa menimbulkan efek kurang baik pada permainan tim, Giron akhirnya dilepas ke Persegres Gresik United menjelang putaran kedua turnamen.
Gonzales sendiri mengaku butuh pendamping di lini depan. Bila ditanya soal kandidat tandem ideal, ingatan lelaki asal Uruguay ini langsung melayang ke sosok Oscar Aravena saat keduanya berseragam PSM Makassar.
"Oscar Aravena memang tandem yang paling pas bagi saya selama ini," ucap pemain bernomor punggung 10 tersebut.
Kerinduan Gonzales bukan hanya karena mereka membawa PSM menjadi juara Liga Indonesia pada 2003. Namun, keduanya punya chemistry yang sangat baik dan berlomba-lomba mencetak gol.
Gonzales ketika itu mengemas 27 gol, sementara Aravena menjadi top scorer dengan 31 gol. Gelar pemain yang disebut terakhir menjadi pelengkap kejayaan Juku Eja ketika itu.