Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Herry IP: Potensi Juara Ada pada Marcus/Kevin

By Diya Farida Purnawangsuni - Kamis, 2 Maret 2017 | 17:31 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, berpose di Hamdan Sports Complex, Dubai, Senin (12/12/20160, yang menjadi tempat berlangsung BWF Superseries Finals 2016, 14-18 Desember. (BADMINTONINDONESIA.ORG)

Pelatih kepala ganda putra nasional, Herry Imam Pierngadi, menilai potensi juara pada turnamen All England 2017 ada pada pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Namun, Herry tak menampik bahwa perjalanan Marcus/Kevin untuk menuju podium kampiun tidak akan mudah.

Pada babak pertama, Marcus/Kevin yang menempati unggulan kelima ditantang pasangan beda negara, Hendra Setiawan (Indonesia)/Tan Boon Heong (Malaysia).

"Secara umum, target juara saya bebankan ke semua pasangan yang berangkat ke All England," tutur Herry kepada JUARA, Kamis (2/3/2017).

"Akan tetapi, potensi terbaik memang ada di Marcus/Kevin. Setelah itu, baru Angga (Pratama)/Ricky (Karanda Suwardi)," kata Herry lagi.

Tahun ini, Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) mengirim empat pasangan ganda putra ke All England 2017.

Selain Marcus/Kevin dan Angga/Ricky, induk olahraga bulu tangkis di Tanah Air ini juga memberangkatkan Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro dan Fajar Alfian/Mohammad Rian Ardianto.

Namun, Ahsan/Rian dan Fajar/Rian tidak diberi beban yang terlalu berat.

"Ahsan/Rian bisa saja bikin kejutan karena Ahsan punya bekal pengalaman. Kalau Ahsan bisa membimbing Rian, mereka juga punya peluang," ucap Herry.

"Fajar/Rian tidak dibebani target khusus, tetapi saya harap mereka bisa melewati babak kesatu," kata Herry lagi.


Pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro berpose seusai menjalani latihan di hall pemusatan latihan nasional (pelatnas) Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (2/3/2017).(DIYA FARIDA PURNAWANGSUNI/JUARA.NET)

Keempat pasangan ganda putra nasional yang akan diberangkatkan ke All England 2017 mendapat program latihan intensif dalam satu pekan terakhir.

Tak hanya menambah durasi, menu latihan juga semakin bervariasi dan intens. Adapun salah satu program yang diterapkan adalah scrimmage game 2 pemain lawan 3 pemain.

Baca Juga:

"Latihan main seperti ini bertujuan untuk meningkatkan feel pemain di atas lapangan, supaya offense dan defense-nya sama-sama dapat," kata asisten pelatih ganda putra nasional, Aryono Miranat.

All England merupakan turnamen superseries premier paling prestisius sekaligus paling tua.

Sejak digulirkan pada tahun 1899, Indonesia berhasil meraih 44 titel juara, termasuk hat-trick gelar yang didapat pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada 2012-2014.

Tahun lalu, Indonesia meraih satu gelar dari All England melalui pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto.

Sementara itu, kali terakhir Indonesia meraih gelar juara All England dari nomor ganda putra melalui pasangan Ahsan/Hendra pada 2014.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P