Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kekalahan 1-3 dari Leicester City membuat pelatih Liverpool, Juergen Klopp, memikirkan kelangsungan kariernya di Anfield. Klopp menilai bahwa posisinya sebagai juru taktik The Reds tengah dipertaruhkan.
Liverpool kalah karena dua gol Jamie Vardy dan sumbangan sebiji gol Danny Drinkwater pada laga di kandang Leicester di Stadion King Power, Senin (27/2/2017).
Tim asal Merseyside tersebut hanya bisa mencetak gol via Philippe Coutinho pada menit ke-61.
Baca Juga:
Hasil tersebut membuat Liverpool harus puas duduk di peringkat kelima klasemen sementara Premier League pada pekan ke-26. Padahal, mereka sempat langgeng di tiga besar dari pekan ke-9 hingga pekan ke-20.
Kekalahan dari Leicester membuat Liverpool dan pelatih asal Jerman tersebut menjadi sasaran kritik.
Media kampung halaman Klopp, Bild, menyebut bahwa hype terhadap Klopp serta filosofi sepak bola menyerangnya sudah berakhir.
4 - Four of Liverpool's five Premier League defeats this season have come against teams who started the day in the relegation zone. Slain. pic.twitter.com/LdOA9q59kq
— OptaJoe (@OptaJoe) February 27, 2017
Eks bek Liverpool, Jamie Carragher, juga menyampaikan kritik serupa.
"Penampilan Liverpool sangat mengejutkan. Cara bermain mereka sama seperti saat melawan Hull City dan Burnley. Saya senang dengan Klopp, tetapi juga khawatir. Liverpool sudah kebobolan 50 kali dan catatan itu mengkhawatirkan," tutur Carragher.
Klopp sadar bahwa pekerjaannya bisa terancam jika Liverpool tidak kunjung menunjukkan perbaikan.
Apalagi, mereka akan menghadapi Arsenal, Manchester City, dan Everton dalam waktu dekat.
"Saya dan Liverpool harus lebih serius. Kami bermain untuk masa depan dan mendapat penilaian setiap hari. Tentu saja penampilan di pertandingan berpengaruh. Saya bertanggung jawab soal ini," tutur Klopp.