Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Madura United Tantang Dua Pemain Muda Ini untuk Bersinar

By Rabu, 1 Maret 2017 | 14:01 WIB
Pemain Madura United, Eriyanto, jelang pertandingan Grup E Piala Presiden 2017 menghadapi Perseru Serui di Stadion Ratu Pamelingan, Pamekasan, pada 14 Februari 2017. (SUCI RAHAYU/JUARA.NET)

Eriyanto pernah menjadi perhatian nasional tujuh tahun silam. Ketika itu, pemuda asal Kampung Gulingjawa Citajur, Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Sukabumi, ini terpilih sebagai kapten terbaik di turnamen Milan Junior Camp.

Penulis: Andrew Sihombing/Suci Rahayu

Eri, sapaan Eriyanto, juga punya cerita manis bersama timnas junior Indonesia. Ia merupakan bagian skuat Indonesia U-17 asuhan Indra Sjafri yang menjadi juara di turnamen HKFA International Youth Football Invitation Tournament pada 2013.

Pencapaian ini tidak otomatis membuat kariernya langsung mulus di bal-balan nasional. Beberapa tahun silam, sejumlah media nasional sempat ramai dengan kisah pilu Eri yang harus mengurusi domba peliharaan karena tak ada klub yang berminat membinanya.

Sempat cuma memperkuat klub kecil, karier sang pemain baru kembali ke trek yang diimpikannya pada awal tahun ini. Pertengahan bulan lalu, Eri resmi direkrut tim kasta teratas Madura United dari PSIR Rembang.

"Karier saya sempat terkendala karena tidak ada relasi ke tim-tim level ISL. Rezeki itu baru datang sekarang setelah manajemen Madura United menawari saya ikut latihan dan menilai saya sesuai dengan kebutuhan tim," kata Eri kepada Tabloid BOLA.

Di Piala Presiden 2017, bek kanan berusia 20 tahun ini tampil sebagai starter saat menghadapi Perseru Serui dan PSCS. Kendati demikian, penampilan Eri rupanya belum betul-betul meyakinkan. Hal ini tersirat dari pernyataan pelatih Gomes de Oliveira.

"Eriyanto merupakan pemain muda yang punya potensi. Tetapi, dia masih kurang jam terbang. Eri butuh lebih banyak bermain untuk bisa berkembang dan lebih baik di level tertinggi," ucap pelatih asal Brasil tersebut.

Belajar

Bukan hanya Eri yang ditantang untuk bisa mengembangkan kemampuan. Bomber muda asal Papua, Fredi Jefferson Isir, setali tiga uang.