Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, menyesalkan pertahanan timnya yang tidak mampu membendung FC Barcelona dalam pertemuan di Stadion Vicente Calderon, Minggu (26/2/2017).
Atletico kalah lewat gol-gol Rafinha (64') dan Lionel Messi (86'). Mereka hanya sanggup membalas lewat gol Diego Godin pada menit ke-70.
Kekalahan itu membuat Atletico tetap di urutan keempat dengan 45 poin.
Simeone menyayangkan kekalahan tersebut. Menurut Simeone, Barcelona memanfaatkan kelemahan lini pertahanan timnya dengan sangat baik.
Lionel Messi has now scored 20+ league goals in nine consecutive #LaLiga seasons.
— Squawka Football (@Squawka) February 26, 2017
Alien activity confirmed. pic.twitter.com/5MSV7kr36O
"Kami tidak bisa menjaga daerah pertahanan dan Barcelona memanfaatkan hal tersebut. Barca menunjukan kualitas mereka di kotak penalti dan memenangi pertandingan meski mungkin mereka tidak layak," tutur Simeone.
Jika dilihat dari statistik, Atletico sebenarnya sanggup mengimbangi Barcelona. Jumlah tembakan yang dilepas Atletico 12, sementara Barcelona punya 15.
Atletico 1-2 Barcelona FT:
— Squawka Football (@Squawka) February 26, 2017
Shots: 12-15
Pass accuracy: 68%-79%
Chances created: 6-7
Possession: 43%-57%
Another late Messi winner. pic.twitter.com/UR333cOTyk
Dari jumlah tersebut, yang mengenai sasaran ada enam. Adapun Barcelona punya tujuh tembakan on target.
Oleh karena itu, Simeone tetap memberi kredit kepada penampilan Los Rojiblancos meski gagal meraih poin.
Baca Juga:
"Atletico tampil sangat bagus pada babak pertama. Kami bisa saja mencetak gol dan membuat pertandingan lebih nyaman buat kami, tetapi ternyata hal itu tidak terjadi. Jalannya babak kedua ditentukan oleh tim mana yang membuat kesalahan duluan," kata Simeone.
Sosok asal Argentina itu juga tidak mau pusing dengan catatan negatif dirinya kontra Barcelona di La Liga. Simeone belum pernah menang atas Messi dkk di liga domestik sejak menangani Atletico pada 2011.
Dari 12 pertemuan, Atletico menahan Barca imbang tiga kali, sementara sisanya kalah.
"Kekalahan selalu menyakitkan, tetapi para pemain berjuang keras dan kami menunjukkan kualitas itu di laga-laga yang lain," tuturnya.