Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
1, Sriwijaya FC pun tak lolos ke semifinal Piala Presiden 2017.
Dalam pertandingan perempat final kontra Arema FC di Stadion Manahan, Solo, Minggu (26/2/2017), Widodo Cahyono Putro mengaku bahwa laga tersebut cukup membuatnya emosional.
Eks striker andalan timnas Indonesia era 1990-an ini sangat kecewa dengan kinerja wasit.
”Pertandingan malam ini sangat menguras emosi saya. Saya tegaskan, mari sama-sama memajukan sepak bola. Saya bicara apa adanya, kalau jelek ya jelek, kalau baik ya baik," ucap Widodo seusai laga.
”Saya ucapkan selamat pada Arema yang bisa lolos ke semifinal."
Bek Sriwijaya FC, Rudolof Yanto Basna
Kekesalan Widodo kepada wasit tidak lepas dari bola yang menurutnya handsball di dalam kotak penalti Arema FC. Namun, wasit membiarkan hal tersebut.
Terlebih saat itu, tim berjulukan Laskar Wong Kito tersebut dalam posisi tertinggal satu gol oleh Arema FC, lewat tembakan bebas Adam Alis dari luar kotak penalti.
Praktis perlakuan wasit tersebut membuat membuat pemain Sriwijaya FC merasa tertekan.
”Saya kasihan dengan pemain kami. Mereka berjuang keras tetapi hanya begitu saja. Tadi bola mestinya handsball, karena kena tangan,” ujar Widodo.
Baca juga:
Widodo dalam pertandingan tadi tampak emosional dipinggir lapangan, berkali-kali dirinya terlihat kecewa dengan keputusan wasit
”Saya sudah janji tidak emosi, tetapi saya tidak bisa. Saya hanya manusia biasa,” tuturnya.
Lepas dari kekecewaannya pada wasit, Widodo mengungkapkan apresiasinya kepada pemain yang sudah berjuang keras.
“Saya tetap mengapresiasi pemain karena sudah menunjukkan kerja kerasnya di lapangan,” ucap WIdodo.
Rasa kecewa juga diungkapkan oleh stopper Sriwijaya FC, Rudolof Yanto Basna.
”Saya ucapkan selamat pada Arema yang bisa lolos ke semifinal. Tetapi kami garis bawahi tentang wasit, bagaimana sepak bola Indonesia bisa maju,” ucap Basna.