Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Manajer Caretaker Leicester Merasa Dilabeli Seperti Penjahat

By Evans Simon - Senin, 27 Februari 2017 | 09:20 WIB
Asisten Manajer Leicester City, Craig Shakespeare, ketika menemani timnya bertanding melawan Hull City pada Sabtu (13/8/2016). (Michael Regan/Getty Images)

Manajer caretaker Leicester City, Craig Shakespeare, bertekad mengembalikan tim ke jalur kemenangan. Mereka akan menghadapi Liverpool di Stadion King Power pada Senin (27/2/2017).

Laga melawan The Reds akan menjadi laga pertama Leicester City sejak Claudio Ranieri dipecat sebagai manajer. Untuk sementara, posisinya digantikan oleh Craig Shakespeare, yang telah bekerja sebagai asisten manajer klub sejak 2011.

Pemecatan Ranieri sendiri menuai kecaman dari banyak pihak. Shakespeare merasa bahwa dirinya dipandang sebagai tokoh jahat, terutama setelah ada rumor yang mengatakan bahwa beberapa staf turut berperan atas dipecatnya The Tinkerman, julukan Ranieri.

"Saya tidak bisa melakukan apa pun terhadap persepsi itu. Saya harus tetap menjadi diri sendiri," kata Shakespeare.

"Saya harus membuat para pemain fit dan siap untuk menghadapi Liverpool."

Manajer Caretaker Leicester City, Craig Shakespeare

"Saya paham alasan publik memiliki persepsi seperti itu. Tetapi, semoga saja saya bisa meyakinkan bahwa itu murni sebuah spekulasi," tutur pria berumur 53 tahun tersebut.

Jamie Vardy dkk menelan lima kekalahan beruntun di Premier League. Mereka belum pernah menang sejak mengalahkan West Ham United dengan skor 1-0 pada pengujung 2016.

Baca Juga:

Shakespeare berharap dapat membangkitkan rasa percaya diri para pemain dan bertekad meraih poin penuh pertama pada 2017.

"Saya harus membuat para pemain fit dan siap untuk menghadapi Liverpool. Kami harus memastikan bahwa kami kembali ke jalur kemenangan," ujarnya.

Saat ini, Leicester berada di peringkat ke-18 klasemen sementara dengan total raihan 21 poin, tertinggal satu angka dari Crystal Palace yang menempati posisi ke-19.