Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Claudio Ranieri memang kehilangan pekerjaannya sebagai Manajer Leicester City. Namun, bukan berarti ia pergi dengan tangan hampa.
Claudio Ranieri dilengserkan dari jabatannya per 23 Februari 2017. Dua tahun lamanya pria berumur 65 tahun itu bekerja di Leicester.
Pemecatan terjadi setelah Leicester hampa kemenangan dalam tiga laga terakhir.
Teranyar, Jamie Vardy dkk takluk 1-2 di kandang Sevilla pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Rabu (22/2/2017).
Meski dipecat, uang akan terus mengalir ke rekening Ranieri.
Laporan Mirror menyebut bahwa sang nakhoda asal Italia itu bakal mendapatkan kompensasi sebesar 3 juta pounds (Rp 50 miliar) dari Leicester City.
Hal tersebut sudah menjadi kesepakatan dalam kontrak anyar yang sempat ditandangani Ranieri pada Agustus 2016 atau enam bulan sebelum dipecat.
Baca juga:
Ranieri berjasa mengantarkan Leicester ke tangga juara Premier League 2015-2016. Gelar itu adalah yang pertama dalam sejarah klub.
Pemecatan bukan hal baru bagi Ranieri. Selama berkarier sebagai pelatih, termasuk di Leicester, lelaki asal Italia itu total sudah sembilan kali merasakan pahitnya di-PHK.
Sebelum membesut Leicester, Ranieri menukangi timnas Yunani dengan durasi kerja tak sampai satu tahun.
Ia menerima pemecatan lantaran dianggap tak mampu mengangkat performa tim.
Ranieri is all class. How can this guy be replaced after what he helped @LCFC to achieve.Amazing how all the blame can be on one man #Fickle pic.twitter.com/Fz9i2jIeL0
— TIM CAHILL (@Tim_Cahill) February 25, 2017