Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Nasib Carlos Bacca di AC Milan seperti mengalami turbulensi. Ada kalanya dia dipuja sebagai pahlawan, tetapi sering pula dihujani kritik tajam akibat kelesuan mencetak gol.
Penulis: Beri Bagja
Sebenarnya, status Bacca sebagai pemain tersubur Milan sementara ini belum tergoyahkan. Sampai pekan ke-25, bomber Kolombia itu melesakkan delapan gol alias masih yang terbanyak di skuat Rossoneri.
Akan tetapi, Bacca dalam sorotan tajam karena torehan terakhirnya sudah cukup lama berlalu. Rekening golnya kering selama sebulan terakhir setelah menjebol gawang Torino pada laga Januari (16/1/2017).
Gol itu pun hanya lahir melalui eksekusi penalti. Kritik diterima Bacca pada duel teranyar kontra Fiorentina (19/2/2017).
Ia menerima cemoohan dari tifosi Milan sendiri. Pada duel itu, Bacca absen bikin gol dan hanya melepas satu upaya sepanjang pertandingan. Keterlibatannya juga minim dengan sebatas 23 sentuhan.
Karena itu, media meletupkan isu bahwa waktu Bacca di Milan telah habis. Hal itu ditunjang kemunculan Gerard Deulofeu sebagai idola anyar publik Rossoneri. Pemain pinjaman dari Everton itulah yang mencetak gol kemenangan 2-1 Milan atas Fiorentina.
Baca Juga:
Muncul pula analisis yang menyatakan preferensi pelatih Vincenzo Montella terhadap Deulofeu ketimbang Bacca. Meski eksperimen memainkan Deulofeu sebagai false-nine belum tecermin sukses, setidaknya pemuda Spanyol itu menunjukkan potensi besar berkat kepiawaian bermain pada berbagai posisi di lini depan.
Terkait hal ini, Montella toh masih memberikan pembelaan kepada Bacca.