Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Harapan manajemen Arema FC mengenai peningkatan kehadiran suporter di musim baru terancam pupus. Hal ini ditandai dengan animo para Aremania di Stadion Kanjuruhan selama fase grup Piala Presiden 2017.
Penulis: Indra Citra Sena/Ovan Setiawan
Dari tiga pertandingan, kehadiran Aremania menunjukkan grafik naik-turun. Berdasarkan data Labbola, Stadion Kanjuruhan yang berkapasitas 45.000 penonton hanya dipadati oleh sekitar 10.000-11.000 orang per partai.
Saat meladeni Bhayangkara FC (5/2/2017), jumlah penonton yang hadir hanya 7.223. Lonjakan signifikan terjadi pada laga kedua kontra Persija Jakarta (11/2/2017), yang mencapai 29.389 penonton.
Tapi, kemudian anjlok lagi ke angka 5.460 di matchday pamungkas menghadapi PS TNI (16/2/2017). Dengan kata lain, antusiasme Aremania untuk menyaksikan tim kesayangan mereka bertanding secara langsung di Kanjuruhan tergolong rendah.
Rataan 10.000-11.000 penonton berarti stadion cuma terisi sekitar 22-24 persen. Panpel Arema, Abdul Haris, mengungkapkan ada banyak faktor yang menyebabkan penurunan jumlah penonton di Kanjuruhan, salah satunya lawan tanding. Duel versus Persija menyedot suporter karena nama besar kedua tim.
“Memang ada jumlah penurunan, tetapi hal itu juga dikarenakan banyak faktor, seperti lawan yang dihadapi. Jangan lupakan pula penyelenggaraan laga, apakah di hari kerja atau liburan,” ujar Haris.
Sepinya penonton diharapkan tidak terjadi lagi sebab pada ajang Torabika Soccer Championship (TSC) 2016, jumlah penonton di Kanjuruhan juga menurun drastis. Panpel Arema berkesimpulan bahwa faktor main pada malam hari menjadi problem utama.
Baca Juga:
Alasan jam tayang yang dinilai lebih menjual telah mengakibatkan Arema banyak mendapatkan laga di malam hari. Tak jarang klub berjulukan Singo Edan ini harus bertanding pada pukul 21.00 WIB.