Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Inter tidak bermain istimewa di tiga laga terakhir. Menghadapi Roma di Giuseppe Meazza pada Ahad (26/2), I Nerazzurri tak boleh lagi bermain seadanya.
Penulis: Anggun Pratama
Inter kalah 0-1 dari Juventus di pekan ke-23. Pasukan Stefano Pioli tidak bermain jelek, tetapi juga tak istimewa. Pun ketika menorehkan kemenangan atas Empoli (2-0) dan Bologna (1-0).
Ada banyak hal yang harus diperbaiki. Di antaranya adalah penciptaan peluang dan juga penyelesaian akhir.
Inter rata-rata membuat 15,3 operan kunci per pertandingan musim ini. Ketika menghadapi Juve, Inter menciptakan 10 operan kunci, 18 saat melawan Empoli, dan 12 kontra Bologna.
Hanya saat melawan Empoli yang di atas rata-rata. Kebetulan di laga itu Sang Biru-Hitam menjadi tuan rumah.
Inter juga termasuk boros dalam penyelesaian akhir. Kontra Juve, Antonio Candreva cs. tak membuat gol meski melepas 12 tembakan (2 tepat sasaran).
Melawan Empoli, hanya dua gol yang lahir meski melancarkan 20 tembakan (8 tepat sasaran).
Saat menghadapi Bologna, satu gol Inter muncul setelah Eder Citadin dkk. melepas 15 tembakan (5 tepat sasaran).
Rodrigo Palacio bahkan membuang peluang gol di depan gawang tak terkawal saat tembakannya melambung.