Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Rasa hormat kepada siapa pun lawan wajib dilakukan. Karena itu, semestinya bukan hal perlu dikritisi jika Manajer Arsenal Wenger tetap menurunkan bintang seperti Alexis Sanchez saat menghadapi tim sekelas Rasa hormat kepada siapa pun lawan wajib dilakukan.
Penulis: Dedi Rinaldi
Karena itu, semestinya bukan hal perlu dikritisi jika Manajer Arsenal Wenger tetap menurunkan bintang seperti Alexis Sanchez saat menghadapi tim sekelas Sutton United di babak V Piala FA pada Selasa (21/2/2017) dini hari.
Namun, tindakan Wenger itu ternyata memicu kemarahan suporter.
Pasalnya, dalam kondisi menang 2-0 dan pertandingan sudah mendekati usai, menurut para suporter, Sanchez lebih baik istirahat ketimbang turun bermain.
Sanchez dimainkan oleh Wenger sebagai pemain pengganti pada menit ke-74 menggantikan gelandang Alex Iwobi dalam laga yang digelar di Stadion Gander Green Lane.
Wenger pun mendapat kritikan, dianggap tidak peka terhadap kebugaran pemain. Untuk menghadapi tim sekelas Sutton, menurunkan Sanchez disebut berlebihan.
Baca Juga:
Suporter bisa jadi benar. Pada musim 2016/17 ini, ia merupakan salah satu pemain yang paling sibuk dan berkontribusi paling besar bagi Arsenal.
Di sisi lain, dengan banyaknya laga yang dilakoni membuat potensi cedera Sanchez juga besar, dan hal inilah yang ditakutkan oleh suporter.
Akan tetapi, apa yang dipikirkan suporter sangat berbeda dengan apa yang dipikirkan Wenger. Manajer asal Prancis ini memasukkan Sanchez semata-mata demi menghormati lawan.
Sutton merupakan tim dari National League, kompetisi yang berada empat level di bawah Premier League. Justru pihak lawan yang membela tindakan Wenger.
Chairman tim Sutton, Bruce Elliott, yang malah bereaksi dengan mengklaim bahwa turunnya mantan pemain Barcelona tersebut merupakan tindakan yang membahagiakan suporter mereka dan bentuk dari menghormati tim tuan rumah.
“Saya sempat menemui Wenger di ruang ganti tim tamu usai pertandingan. Kami menghabiskan dua menit bicara soal pertandingan, sepak bola, dan saya harus akui Wenger merupakan pria yang sopan dan sempurna,” tutur Elliott.
Sikap Berkelas
Elliot berkisah bahwa Wenger sepertinya sangat paham seperti apa rasanya berada di ruang ganti kecil dari sejak dia masih bekerja di Prancis beberapa tahun lalu.
“Dari percakapan kami, saya mendapat kesan bahwa dia memainkan Sanchez di menit-menit akhir karena dia tahu itu akan berarti banyak untuk kami dan penonton. Itu sikap respek dari Arsenal dengan menampilkan pemain sekelas Sanchez.” kata Elliot lagi.
Dalam laga tersebut, Arsenal sebenarnya menurunkan banyak pemain pilar. Hanya, dengan menurunkan Sanchez membuat penonton merasa pertandingan semakin lengkap dan serius, sehingga menarik disaksikan.
“Saya tahu itu mengejutkan beberapa orang, namun saya kira itu sikap yang berkelas. Saya duduk di tribun kala itu dan manajer kami, Paul Doswell, berdiri dan melihat ke arah saya dan menunjuk Sanchez yang masuk ke lapangan. Pandangan matanya itu sudah mengatakan betapa Arsenal menghormati kami,” ujar Elliot lagi.
Para pemain Arsenal mengaku tidak masalah dengan tindakan Wenger. Selain itu, Arsenal sendiri bisa sedikit beristirahat karena pertandingan melawan Southampton di ajang Premier League pada pekan ini ditunda lantaran lawan bermain di partai final Piala Liga.
Sementara itu, kemenangan Arsenal melawan Sutton membuat The Gunners lolos ke babak perempat final melawan tim yang juga berstatus non-liga yaitu Lincoln City pada Sabtu (11/3).