Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
PSSI telah memprogramkan kursus bahasa Indonesia bagi pelatih tim nasional Indonesia asal Spanyol, Luis Milla. Hal ini dimaksudkan agar terjadi percepatan dalam proses persiapan timnas.
Selama ini, Luis Milla berkomunikasi dengan para pemain yang mengikuti seleksi timnas U-22 dengan melalui penerjemah. Bayu Eka Sari biasanya menjadi penerjemah mantan pelatih timnas U-19 Spanyol.
Namun, memasuki area teknis, Bayu jarang terlibat. Milla lebih banyak dibantu Eduardo Perez ketika memberi instruksi kepada para pemain.
Setelah proses seleksi tahap pertama berakhir pada Kamis (23/2/2017), Luis Milla akan segera mendapatkan kursus bahasa Indonesia. Hal ini dikemukakan oleh Direktur Media dan Hubungan Internasional PSSI, Hanif Thamrin, Jumat (24/2/2017).
"Luis Milla belum genap sebulan berada di Indonesia dan kami sudah mencanangkan les bahasa Indonesia bagi Milla setelah proses seleksi berakhir," tulis Hanif dalam surat resmi PSSI bernomor 009/MEDIA/II-2017 kepada JUARA, Jumat sore.
Baca Juga:
Surat resmi PSSI tersebut untuk menanggapi artikel JUARA berjudul "Perlukah Luis Milla Belajar Bahasa Indonesia?" yang tayang pada Kamis malam.
Menurut Hanif, para pemain timnas U-22 telah bisa memahami instruksi Milla dengan baik. Hal itu terlihat pada latihan game pada hari pamungkas seleksi tahap pertama.
"Luis Milla merasa pesan yang ingin disampaikan kepada pemain bisa tersampaikan sehingga dalam sesi latih tanding permainan tim begitu mengalir. Karena jika pemain tidak mengerti, permainan akan dihentikan setiap menit, dan hal itu tidak terjadi."
PSSI, menurut Hanif, pun berharap media memberi dukungan penuh pada persiapan Milla dalam mencapai target juara di SEA Games.
Selain itu, Hanif juga mengingatkan perihal kebijakan media dalam mewawancarai pemain yang dipanggil ke timnas harus melalui media officer PSSI. Hal ini dimaksudkan agar para pemain bisa fokus dalam menjalani pemusatan latihan.