Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Riak-riak percekcokan beberapa kali muncul dalam perjalanan Juventus menuju titel scudetto musim ini. Tensi tinggi justru akan membantu mereka fokus untuk mengalahkan Empoli pada pekan ke-26.
Penulis: Sem Bagaskara
Leonardo Bonucci hanya dapat menyaksikan perjuangan rekan-rekannya melawan FC Porto di leg I babak 16 besar Liga Champions (22/2/2017) dari tribun Estadio do Dragao.
Ia tak sedang cedera atau terlilit skors. Bonucci mendapatkan hukuman dari manajemen klub akibat perilaku tak hormat yang ia tunjukkan kepada sang pelatih, Massimiliano Allegri, di laga Juventus vs Palermo akhir pekan silam.
La Gazzetta dello Sport menulis bahwa tensi Juventus mencapai titik "Max", merujuk kepada panggilan akrab Allegri. Bonucci bukanlah orang pertama yang terlibat perseteruan dengan Allegri musim ini.
Kisah relasi tegang Allegri dengan personel Juve dimulai saat mereka menekuk Empoli 3-0, Oktober tahun lalu. Waktu itu, Sami Khedira menunjukkan raut muka sebal saat ditarik keluar.
Atas alasan serupa, Gonzalo Higuain (vs Chievo 2-1), Mario Mandzukic (vs Torino 3-1), dan Paulo Dybala (vs Sassuolo 2-0) juga sempat mengutuk keputusan Allegri.
Di mata kapten Juve, Gianluigi Buffon, ketegangan yang terjadi antara Allegri dan Bonucci masih dalam taraf normal.
Allegri: "Bonucci? I'm sorry for what happened Friday. These things happen. He has already apologised and everything is back to normal" pic.twitter.com/FxJnJPi6td
— Juvefc.com (@juvefcdotcom) February 22, 2017
"Jika hal semacam itu tak terjadi, rasa tanggung jawab dan hasrat untuk menembus batas bisa menyebabkan Anda mengalami sejumlah situasi dalam makna negatif. Masalah ini muncul saat level tim tinggi, tapi tak ada yang serius dan tak ada yang perlu diperdebatkan," kata Buffon.
Sedikit guncangan justru bakal membuat Juventus terus waspada dalam perjalanan mereka menuju pencapaian legendaris: menjadi juara Serie A dalam enam musim beruntun.