Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Setelah mengalami kelesuan akibat gagal menang pada giornata 20-22, grafik Suso cs. membaik lagi. Milan memetik tujuh poin dari kemungkinan maksimal sembilan yang tersedia di tiga laga terbaru. Mereka menekuk Bologna (1-0) dan Fiorentina (2-1) serta menahan Lazio di ibu kota (1-1).
Lagi-lagi Rossoneri bak berpeluh darah pada trilaga tersebut. Mereka mencetak gol krusial di menitmenit terakhir saat memetik poin di Bologna dan Lazio, serta harus berupaya memulihkan keunggulan kontra Fiorentina.
Yang menarik, duel ini membenturkan dua tim dengan kebiasaan tampil baik setelah tertinggal lebih dulu.
Milan sudah terkenal dengan status spesialis comeback. Soal periode gol, Milan mengalami masa tertajam di menit 76-90 dengan catatan sembilan gol. Periode seperempat jam terakhir laga itu juga menjadi momen tersubur bagi Sassuolo. I Neroverdi bikin tujuh gol.
Peringatan bagi Milan karena kemenangan terakhir Sassuolo muncul dengan mereka kebobolan lebih dulu.
Dua gol Gregoire Defrel di menit ke-70 dan 79 membuat Neroverdi menebus defisit 0-1 dari Udinese, yang bikin gol lebih dulu lewat Sekou Fofana di menit ke-7.
Sempat mendekati bibir jurang zona merah, Sassuolo pun kini perlahan kembali menghampiri area 10 besar.
“Hal logis bahwa kami mencoba menyakiti Milan. Kami telah menunjukkan DNA tim ini lagi untuk menyamai capaian musim lalu,” ucap pelatih Sassuolo, Eusebio Di Francesco, di La Gazzetta dello Sport.
Karena benturan dua tren ini, hasil imbang sepertinya bakal adil. Setidaknya, Montella dengan raihan satu angka pun bakal sukses menghapus kutukan nirpoin Milan di Sassuolo.
PRAKIRAAN FORMASI